Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DUA hari mendatang, untuk pertama kalinya kita akan merayakan Hari Game Indonesia (Hargai).
Bagi Sony Swangga, 27, itu berarti waktunya memantau berbagai promo dan diskon.
Hargai yang jatuh setiap 8 Agustus itu diinisiasi Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Sepanjang Agustus dalam perayaannya, AGI ingin mengajak kita masyarakat Indonesia untuk terus mendukung industri gim di Indonesia.
Bekerja sama dengan berbagai pengembang, penerbit, solusi pembayaran, dan boardgame, akan ada banyak promo berupa gim gratis atau diskon.
Promo ini berlaku sejak awal hingga penghujung Agustus nanti.
Di Gleogames contohnya, pengguna akan bebas memainkan minigim yang belum terbuka sepanjang hari pada 8 Agustus nanti.
Ada pula diskon untuk In App Purchase Gim Smack a Friend.
Demikian pula di Artoncode, ada diskon untuk gim mereka.
Beberapa toko peralatan main gim komputer dan Playstation juga memberlakukan diskon.
Sony yang penyuka gim itu mengaku sudah menyadari ihwal Hari Game Indonesia (Hargai) sejak bulan lalu.
"Saya tertarik sama item-item gim gratis yang langka atau gim Indonesia yang didiskon atau malah gratis," ujarnya.
Kualitas
Selama ini, ada beberapa gim Indonesia yang biasa dimainkannya di PC maupun laptop, yakni Dread Out 1 dan 2.
Sementara untuk gim di ponsel pintarnya, ada Merendam Horror.
Meski keduanya bergenre horor, itu bukan yang menjadi alasan Sony memilih gim buatan lokal tersebut.
"Grafik dan game play-nya lumayan keren, miriplah sama developer gim luar negeri," komentarnya.
Berbicara kualitas gim lokal, dia pertama kali merasa terpukau ketika muncul Dread Out pada 2014.
"Itu sudah gebrakan banget, saya tidak menyangka ini buatan Indonesia. Sayangnya, gim ini tidak diikuti developer lokal lainnya," cetusnya.
Masih sedikit gim dengan game play dan grafik yang bagus, itu pun masih jauh jika dibandingkan dengan gim luar.
"Mungkin karena biaya modal produksinya yang tidak sebanding," pikirnya.
Di lain pihak, dia senang melihat banyak pengembang yang membuat gim dengan unsur lokalitas Indonesia.
Meski grafik dan game play-nya terbatas, variasi unsur lokalitas itu menyenangkan baginya.
Berbeda dengan Sony, Arief Maulana yang sehari-hari jemarinya kerap sibuk bermain gim di layar ponselnya, tidak bisa membedakan apakah gimnya buatan lokal atau asing.
"Saya enggak tahu ini gim Indonesia atau luar, yang penting seru ya mainkan saja," akunya santai.
Persaingan pembuat gim yang memang lintas negara, memang menyisakan persoalan.
Baik secara sadar maupun tidak, masyarakat lebih banyak terpapar gim buatan pengembang dari negara lain.
Ketua Umum AGI Andi Suryanto menuturkan, "Kami berharap dengan diselenggarakannya Hari Game Indonesia dapat menyatukan seluruh pecinta gim di Indonesia dan tentunya ini adalah apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan mendorong industri gim di Indonesia. Besar harapan kami agar masyarakat Indonesia menghargai dan mencintai gim-gim di Indonesia."
Ini sejalan dengan target industri gim untuk meraih market share lokal tidak kurang dari 50% pada 2020, sebagaimana diutarakan Menkominfo Rudiantara dalam beberapa kesempatan. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved