Semakin Panas, Rokok Elektrik semakin Beracun

MI
30/7/2016 09:28
Semakin Panas, Rokok Elektrik semakin Beracun
(FLICKR)

SELAMA ini rokok konvensional ialah yang paling berbahaya jika dibandingkan dengan vaping (rokok elektrik) dan sisha. Namun, baru-baru ini ada fakta menarik terkait dengan penggunaan rokok elektrik. Semakin tinggi suhu yang dihasilkan rokok elektrik, kandungan racunnya pun makin meningkat.

Hasil penelitian terbaru dari Berkeley Lab menunjukkan tidak setiap embusan asap yang keluar dari rokok elektrik sebanding dengan risiko yang diterima perokok. Temperatur, jenis, dan umur alat yang digunakanlah yang menentukan kualitas emisi yang dihasilkan rokok elektrik. Di antara semua itu, yang paling berpengaruh ialah temperatur.

Peneliti mendeteksi 31 bahan kimia beracun dalam rokok elektrik, termasuk formaldehida, akrolein, propilen, oksida, dan glisidol.

Akrolein berfungsi sebagai herbisida yang juga ditemukan pada rokok konvensional. Bahan turunan glisidol, seperti propilena oksida, merupakan bahan beracun yang paling potensial. Formaldehida, tentu saja, ialah bahan beracun industri tembakau yang paling terkenal. Jumlah racun tersebut dan lainnya akan meningkat setelah rokok elektrik diisap terus-menerus hingga suhu naik. Semakin tinggi suhunya, tingkat emisi pun akan makin meningkat. (Popsci/Grt/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya