Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMANDANGAN orang yang bersenjata ponsel pintar berjalan ke sana kemari tanpa peduli arus lalu lintas dan bahaya lain kini menjadi sesuatu yang lazim di berbagai negara. Mereka pemain Pokemon Go atau disebut trainer, sebuah gim yang menggabungkan virtual reality (VR) dengan augmented reality (AR) yang berbasis data GPS. Untuk bisa menangkap figur permainan Pokemon, trainer harus mengikuti peta virtual atau juga lokasi sesuai dengan AR (teknologi yang menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata). Dalam hitungan hari sejak diluncurkan pada 6 Juli 2016, Pokemon Go telah diunduh lebih dari 15 juta pengguna. Meski gim ini baru diluncurkan di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru, demam gim ini telah merambah ke Tanah Air. Indonesia bahkan masuk 10 negara pengunduh utama aplikasi permainan berbasis AR tersebut. Bagi para pakar gim terkemuka, permainan semacam Pokemon Go ialah tren yang tidak bisa lagi dibendung dan akan melanda seluruh dunia. Keistimewaan gim terbaru ini ialah pemain bisa melihat Pokemon di dunia nyata.
"Inilah permainan masa depan," ujar Prof Mario Lorenzo, pakar proses informatika dan pengembangan produk virtual di Technische Universitat Chemnitz, Jerman. Dengan data yang dipasok GPS pada peta virtual, pemain bisa memperkirakan berapa jauh jarak mereka dari pokemon yang diburu. "Jika jejaknya sudah terlacak kamera ponsel pintar, citra pokemon akan muncul di layar ponsel pintar di dekat area pemain berada," ujar Lorenzo. Dinilai membahayakan keamanan negara Prinsip permainan VR dan AR menggunakan data dalam volume besar, terutama data pergerakan. Jika ada data, barulah gim bisa dimainkan. Risikonya, semua data pergerakan bisa direkam dan disimpan. Arus data inilah yang membuat sejumlah negara tidak siap menerima kehadiran gim baru berbasis VR dan AR serta. Sejumlah negara termasuk pemerintah Indonesia sudah melontarkan kecemasan tentang data-data yang bisa saja disalahgunakan untuk tujuan kejahatan. Atau lebih parah lagi, tujuan intelijen. Pemerintah Indonesia sudah mengimbau masyarakat agar tidak memainkan permainan Pokemon Go di kantor dan instansi strategis lainnya karena menimbulkan risiko keamanan. "Silakan saja yang menyukai gim ini untuk bermain dengan tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, karena dalam gim tersebut terdapat penggunaan kamera secara real time, muncul risiko keamanan jika dimainkan di kantor dan instalasi strategis," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso di Jakarta, Jumat (15/7).
Pernyataan yang sama juga dilontarkan Direktur Lembaga Penelitian Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha. Ia mengimbau para pemain Pokemon Go agar tetap menjaga ketertiban dan norma yang berlaku di semua area bermain. "Walau secara teknologi dinilai aman untuk dipasang, aplikasi gim Pokemon Go tetap memiliki dampak sosial di masyarakat," ujar Pratama. Ia mendorong pemerintah untuk mengimbau warga agar secara khusus tidak bermain Pokemon Go di dekat objek vital, seperti Istana Presiden dan instansi militer atau kepolisian. Kalau diperlukan, instansi pemerintah atau swasta bisa saja memberlakukan aturan khusus selama jam kerja maupun aturan yang berlaku di lokasi kerja. Lembaga penelitian CISSReC juga memberikan saran kepada masyarakat bila ingin memasang aplikasi gim Pokemon Go di ponsel, yaitu unduhlah berkas APK (android package kit) dari laman yang tepercaya. Kalau masih ragu, cobalah gabung di komunitas Pokemon Go, seperti di Kaskus maupun Facebook. Biasanya sudah ada info berkas APK yang aman untuk dipasang. (BIN/CISSReC/dw.com/L-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved