Aspirin Cair untuk Melawan Kanker Otak

PENGOBATAN yang dijalani demi mengangkat tumor di otak lazimnya melibatkan operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Cara itu kerap dinilai kurang efektif dan masa pemulihannya terlalu lama. Kini, aspirin cair diklaim bisa melawan kanker otak. Demikian temuan terbaru dari ahli medis di Brain Tumor Research Centre of Excellence, Portsmouth University, Inggris. Peneliti menemukan formula obat yang dapat masuk melewati sistem penghalang darah otak. Obat baru tersebut, yang dinamai IP1867B, merupakan reformulasi aspirin yang dikombinasikan dengan dua bahan lain.

Menurut peneliti, aspirin yang ada di pasaran tidak pernah benar-benar larut karena mengandung unsur bulir zat yang terlalu besar sehingga tidak mampu menembus membran penghalang darah otak. Seperti diketahui, jalur masuk obat ke otak telah menjadi problem klasik dalam pengobatan tumor. Sawar darah otak memang berfungsi sebagai pencegah masuknya patogen-patogen berbahaya. Namun, ja-ringan itu juga menghalangi zat obat yang sengaja dimasukkan untuk mematikan sel kanker yang berkembang di otak.

Masalah itulah yang mendorong ilmuwan mengombinasikan aspirin yang bersifat mudah larut dan stabil dalam bentuk cair. Obat itu juga diklaim 10 kali lipat lebih efektif daripada kemoterapi. Itu karena kemoterapi dinilai kerap kurang efektif akibat obat yang disalurkan ke darah harus melalui infus sehingga tidak benar-benar mampu menjangkau tumor. Jika terbukti ampuh, inovasi aspirin cair itu digadang-gadang bakal menjadi 'game changer' dalam pengobatan tumor otak.

"IP1867B merupakan langkah besar. Kami sangat menanti-nanti hasil penelitian ini dan berharap studi lanjutan akan membuktikan keampuhannya pada pasien," kata James Stuart, kepala bidang medis di Innovate Pharmaceuticals, Manchester, Inggris. Tim peneliti juga yakin bahwa kombinasi yang lebih kuat dapat dibuat jika aspirin cair dikombinasikan dengan obat kanker. Hal itu dipercaya akan melahirkan obat yang ampuh untuk menyerang tumor otak.

Meski begitu, para peneliti belum memublikasikan temuan mereka ke publik melalui karya peer-review. Karena itu, belum ada konfirmasi uji coba yang mereka lakukan. Di Inggris, lebih dari 16.000 orang setiap tahunnya didiagnosis mengidap tumor otak. Kurang dari 20% pasien kanker otak bisa bertahan hidup lebih dari lima tahun, sedangkan untuk kanker lain peluang selamatnya lebih besar yakni 87% untuk kanker payudara dan 98% untuk kanker testis.

Di Indonesia, menurut catatan World Health Organization (WHO), penderita kanker akan bertumbuh pesat. Sekitar 100 orang dari setiap 100.000 jiwa penduduk berisiko terkena penyakit kanker, termasuk kanker otak. Pengobatan kanker tanpa bedah juga bisa menggunakan teknik gamma knife dengan sinar gama. Efek sampingnya teruji minim tidak seperti terapi radiasi konvensional yang menyebabkan rambut rontok dan mual pascaterapi. Bahkan, gamma knife memiliki akurasi yang sangat tinggi untuk menjangkau target tumor pada pasien.