Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PESAWAT jet tempur tercanggih di dunia mendarat di pangkalan udara Inggris, Royal Air Force (RAF) Fairford, Gloucestershire, Rabu (29/6), setelah diterbangkan dari MCAS Beaufort, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS), oleh seorang pilot Inggris satu hari sebelumnya. Pesawat Jet F-35B Lightning II Inggris seharga 100 juta pound itu mendarat bersama dengan dua pesawat sama lainnya yang dimiliki korps Marinir AS, dan direncanakan akan ambil bagian dalam serangkaian pameran udara di Inggris seperti pertunjukan udara (air show) Farnborough dan Royal International Air Tattoo di Gloucestershire bulan depan.
Ketiga pesawat jet tersebut akan melakukan penerbangan pertama di atas pangkalan udara baru RAF Marham, Norfolk, dan dua kapal induk yang saat ini berada di Skotlandia. Pilot RAF yang menerbangkan F-35B milik Inggris ialah Hugh Nichols, pemimpin skuadron dari Epsom, Surrey. Pilot berusia 38 tahun yang telah mengabdikan dirinya sejak 2000 itu merupakan pilot Inggris pertama yang melakukan pendaratan vertikal di F-35B di Pangkalan Udara Eglin, AS, pada Maret 2014.
Kementerian Pertahanan Inggris sejauh ini telah membeli delapan pesawat F-35B, yang diatur untuk diterbangkan dari dua kapal induk pada 2020. Empat dari mereka saat ini sedang dalam tahap pengujian dan evaluasi, salah satunya ialah yang sekarang mendarat di Inggris. Direncanakan lima jet akan menyusul sampai pada minggu ini. Michael Fallon, Menteri Pertahanan Inggris, mengatakan kepemilikan pesawat F-35B merupakan bagian dari rencana pertahanan yang lebih baik dan lebih kuat dalam menghadapi bertambahnya ancaman terhadap negara Inggris.
Pesawat tempur generasi kelima produksi Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan BAE Systems itu, dilengkapi dengan laser-guided missiles dan bom, serta mampu terbang dalam misi rahasia untuk menyerang dengan cepat pertahanan musuh. Mereka memiliki jangkauan 1.300 mil sehingga akan terbang di atas zona perang setelah lepas landas dari kapal induk di tengah laut. Berbasis di RAF Marham, pilot F-35B berasal dari angkatan Laut dan pilot RAF dari skuadron 617. Skuadron 617 yang baru dibentuk secara khusus menerbangkan pesawat baru. Dulu skuadron bernama Dambusters ini merupakan skuadron tunggal untuk mengemban misi khusus dan berbahaya selama Perang Dunia II dan dibubarkan setelah PD II selesai.
Dalam kesempatan lain, Fallon menambahkan basis armada pesawat F-35B di RAF Marham dapat sewaktu-waktu ditempatkan operasinya baik dari pangkalan udara di daratan atau dua kapal induk yang sedang dibuat. F-35 ialah sebuah proyek raksasa bersama yang dikerjakan beberapa negara, di saat AS menjadi pembeli utama. Negara lain yang berpartisipasi ialah Inggris, Italia, Belanda, Kanada, Turki, Australia, Norwegia, dan Denmark yang menyumbangkan US$4,375 miliar, dari total biaya US$40 miliar yang ditanggung AS.
Kesembilan negara itu berencana memiliki lebih dari 3.100 F-35 hingga 2035. F-35B ialah pesawat tempur terbanyak yang diproduksi. Kelebihan F-35 jika dibandingkan dengan pesawat tempur lainnya ialah dalam kecanggihan sistem pendukung pertempuran. Beberapa sistem untuk F-35 diambil langsung dari F-22, kemudian dimodifikasi dan ditingkatkan. Sistem modifikasi dan perbaikan pada akhirnya akan dikembalikan untuk memperbarui F-22. F-35 dilengkapi dengan radar buatan Northrop Grumman Electronic Systems yang mengembangkan Multy Mission Multi-Array elektronik Scanned Aktif (AESA) Radar. Inilah radar multifungsi canggih yang telah melalui proses penelitian jangka lama.
Pengurangan Unit
Tergelincirnya nilai pound terhadap dolar AS pasca-Brexit secara langsung menyentuh transaksi pembelian sejumlah unit pesawat terhadap AS. Beberapa ekonom dan ahli militer sebelumnya telah memperingatkan akan terjadinya momen seperti ini. Konsekuensinya akan terjadi kemahalan biaya dalam pembelian jet sehingga mungkin akan dikurangi.
Justin Bronk, pakar kekuatan udara di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan jika pound tetap rendah, pemerintah akan mendapat kesulitan memenuhi beberapa target pengadaan jet, seperti skenario pengadaan 48 unit jet pada 2023. Ia menambahkan kedatangan jet ini merupakan 'sesuatu' yang besar terutama mengingat seberapa lama diharapkan dan berapa banyak isu teknis dan politis menghalangi jalan pesawat ini untuk diadakan dalam armada pertahanan Inggris.
Sumber: Dailymail/antaranews/L-1
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved