Jadwal Timnas U-22 Berubah

Satria Sakti Utama
07/4/2017 02:44
Jadwal Timnas U-22 Berubah
(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

PROYEK pematangan timnas Indonesia U-22 yang sudah dirancang apik oleh PSSI dan pelatih Luis Milla Aspas harus berubah drastis. Hal itu merupakan dampak dari kepastian tidak tampilnya skuat 'Garuda Muda' dalam pergelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Azerbaijan pada 8-22 Mei mendatang. Salah satu dampak paling kentara ialah mundurnya jadwal pemusatan latihan (TC) di Spanyol. TC di Spanyol yang sejatinya dimulai pertengahan April ini sangat mungkin mundur hingga Juli mendatang. Pemanfaatan TC itu juga dialihkan untuk pematangan tim menjelang kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pada 19-23 Juli mendatang. Dalam kualifikasi ini, skuat asuhan Luis Milla tergabung di Grup H bersama Malaysia, Mo-ngolia, dan Thailand yang bertindak sebagai tim tuan rumah.

"Kita sudah bicarakan dengan Luis Milla dan dia mengerti kenapa kita ke Spanyol harus diundur," jelas manajer timnas Indonesia U-22 Endri Erawan di Jakarta, kemarin.
"Setelah ini tim besok akan kembali, masing-masing untuk ikut persiapan Liga 1. Kumpul lagi saat puasa. Sudah ada program pelatih dan meminta beberapa kali uji coba, tapi kita belum tahu siapa lawannya," imbuhnya. Mundurnya rencana pemusatan latihan di Negeri Matador itu juga menambah pekerjaan rumah bagi PSSI. PSSI harus mengatur ulang jadwal uji tanding di Spanyol dengan tim-tim yang sebelumnya sudah bersedia seperti Real Madrid Castilla atau Levante. "Jelas semua jadwal (uji coba) di Spanyol akan kita buat lagi. Kita akan berkomunikasi lagi," imbuhnya.

Sementara itu, gelandang timnas Indonesia U-22 Evan Dimas Darmono tidak begitu risau batal ikut serta dalam ajang ISG 2017. Menurutnya, masih banyak kesempatan lain bagi Indonesia untuk mencicipi pertandingan uji coba lainnya sebelum berlaga di di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. "Tidak kecewa, apa yang mau dikecewain? Jadi sudah biasa saja. Di Indonesia, tiba-tiba batal itu sudah biasa," jelasnya.

Revisi aturan Liga 2
Pro dan kontra aturan pembatasan usia maksimal 35 tahun untuk kompetisi Liga 2 membuat PSSI berubah pikiran. Perubahan regulasi tersebut diputuskan dalam rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Rabu (5/4) malam. Regulasi sebelumnya mengharuskan setiap tim yang tampil di Liga 2 hanya diperbolehkan menggunakan kuota lima pemain di atas 25 tahun yang juga dibatasi usia maksimal 35 tahun. Aturan itu membuat karier sejumlah pemain yang sudah memasuki usia senja untuk bisa berkiprah di kompetisi kasta kedua di sepak bola Indonesia mati seketika.

Setelah mendengar aspirasi dari banyak pihak khususnya Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang telah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Letjen TNI Edy Rahmayadi awal pekan ini, PSSI merevisi aturan tersebut. PSSI kini mengizinkan klub-klub Liga 2 untuk mengontrak maksimal dua pemain di atas U-35 tahun. Namun, porsi pemain di atas U-35 tersebut tidak mengubah kuota lima pemain di atas U-25 yang telah disepakati pada pertemuan pemilik klub Liga 2 beberapa saat lalu. "Ketua umum menangkap aspirasi itu dan tanpa mengurangi semangat spirit pembinaan berkelanjutan, rapat Exco memutuskan ada revisi untuk pemain senior di Liga 2," jelas Wakil Ketua Bidang Kompetisi PSSI Hidayat. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya