Mane Jadi Tumbal Kemenangan Liverpool

Satria Sakti Utama
02/4/2017 08:52
Mane Jadi Tumbal Kemenangan Liverpool
(AFP/PAUL ELLIS)

Derby Merseyside, kemarin malam, seharusnya menjadi malam indah bagi winger Liverpool, Sadio Mane. Ia mencetak gol pembuka saat kick-off baru berlalu 8 menit dalam kemenangan 3-1 atas Everton itu.

Namun, pemain berusia 24 tahun itu malah tidak bisa menyelesaikan pertarungan di Anfield tersebut diperkirakan karena cedera tumit kiri. Ia ditarik pada menit ke-57 setelah berusaha mencuri bola dari bek the Toffees, Leighton Baines, tiga menit sebelumnya. Pemain yang sudah mencetak 13 gol di Liga Primer musim ini itu masih akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan berapa lama ia akan absen.

Liverpool tengah unggul 2-1 ketika Mane keluar dari lapangan. Di menit ke-60, Divock Origi, yang masuk menggantikan Mane, menyegel kemenangan the Kop menjadi 3-1. Sebelumnya, Everton terlebih dahulu menyamakan skor 1-1 lewat Matthew Pennington (28'), kemudian Philippe Coutinho membuat tuan rumah kembali memimpin 2-1 di menit ke-30.

Dengan hasil ini, Everton memperpanjang rekor buruk mereka di Anfield dengan tak pernah menang sejak 1999. Sedangkan Juergen Klopp menjadi pelatih the Reds pertama yang berhasil memenangi tiga derby Merseyside perdananya. Kemenangan ini pun membuat Liverpool memperbesar harapan untuk kembali ke Liga Champions musim depan dengan setidaknya finis di empat besar mengingat mereka sudah mengumpulkan 59 angka dari 30 laga.

Manfaatkan krisis Arsenal

Manchester City berkesempatan untuk menaklukkan Arsenal di Emirates dalam lanjutan Liga Primer, malam nanti. Syaratnya, mereka harus bisa memanfaatkan krisis yang tengah mendera tubuh sang calon lawan.

Arsenal memang tengah limbung besar akhir-akhir ini. Hubungan sang manajer, Arsene Wenger, dengan para pemain, khususnya Alexis Sanchez dan Mesut Oezil, tengah dirundung isu keretakan. Padahal, Sanchez merupakan lumbung gol the Gunners saat ini dengan 18 bola, sedangkan Oezil merupakan otak permainan tim sejauh ini.
Panasnya suasana ruang ganti Arsenal pun berdampak langsung kepada performa tim yang anjlok. Tim asal London utara itu menelan empat kekalahan dalam lima laga terakhir Liga Primer yang merupakan tren penampilan terburuk sepanjang kepemimpinan the Professor--julukan Wenger-- dalam dua dekade.

Meskipun demikian, Wenger masih percaya timnya tidak seburuk yang dipikirkan oleh para pengkritiknya. "Ini musim yang aneh karena kami tak terkalahkan dalam 20 pertandingan, kemudian ketika sekali-dua kali kami tergelincir, ini menjadi masalah. Kami masih punya kesempatan yang baik untuk finis di empat besar," tandasnya.

Di lain pihak, City juga sedang tidak dalam penampilan terbaik. Mereka tidak pernah menang dalam dua pertandingan terakhir, yakni hanya imbang tanpa gol dengan Stoke City dan 1-1 dengan Li-verpool.

Selain itu, 'Manchester Biru' juga hanya meraih satu kemenangan atas 'Meriam London' dalam 8 pertemuan terakhir di semua kompetisi. Untungnya, hasil positif itu diraih oleh skuat besutan Pep Guardiola dalam duel di putaran pertama Liga Inggris musim ini dengan skor 2-1. (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya