Ketua PSSI: Banyak Orang Pasti Marah, tapi Semua Butuh Proses

Budi Ernanto
21/3/2017 21:46
Ketua PSSI: Banyak Orang Pasti Marah, tapi Semua Butuh Proses
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

KETUA Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menilai kekalahan timnas Indonesia dari Myanmar akan berdampak pada penilaian masyarakat, tetapi pihaknya tetap sangat mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh Bagas Adi dan kawan-kawan.

"Pasti banyak yang marah dengan hasil ini. Tapi kami harus akui bahwa semuanya butuh proses. Yang jelas semangat pemain sudah terlihat," kata Edy Rahmayadi di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/3) malam.

Menurut dia, untuk membangun sebuah tim tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, harus melalui proses sesuai dengan tahapan yang dicanangkan oleh pelatih. Kondisi ini belum sepenuhnya berjalan di tubuh timnas
Indonesia yang diasuh Luis Milla ini.

Pertandingan melawan Myanmar ini, kata dia, jika disesuaikan dengan rencana akan dilakukan pada 25 Maret. Namun, pertandingan internasional yang merupakan debut bagi pelatih asal Spanyol itu dimajukan dari jadwal
yang telah direncanakan.

"Seharusnya memang bukan hari ini. Kondisi ini jelas ada konsekuensinya. Yang jelas, setelah pertandingan ini pasti akan ada evaluasi yang dilakukan pelatih," kata pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

Meski mengalami kekalahan 1-3 dari Myanmar, pihaknya sangat mengapresiasi semangat pemain muda Indonesia. Kekalahan ini diharapkan menjadi cambuk bagi Evan Dimas dan kawan-kawan untuk meraih hasil terbaik pada SEA Games 2017 Malaysia, Agustus nanti.

Timnas Indonesia pada pertandingan debut Luis Milla ini sebenarnya mampu unggul terlebih dahulu pada menit 21 lewat sundulan Ahmad Nurhadianto setelah mendapatkan umpan terukur dari Saddil Ramdani.

Mampu unggul, timnas langsung mendapatkan tekanan dari pemain Myanmar yang memiliki pengalaman bertandingan lebih banyak. Hasilnya, anak asuh Luis Milla ini kesulitan berkembang meski beberapa kali serangan melalui sayap kanan sering merepotkan Myanmar.

Memasuki babak kedua, timnas Indonesia memasukkan pemain naturalisasi Ezra Walian serta Evan Dimas untuk menggantikan Ahmad Nurhadianto dan Gian Zola dengan harapan pola serangan lebih terkontrol dibandingkan sebelumnya. Hanya saja, bukan gol yang didapat namun timnas Indonesia justru kebobolan lagi dari pemain Myanmar. (Ant/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya