Tidak Ada lagi Alasan bagi sang Profesor

Satria Sakti Utama
19/3/2017 07:28
Tidak Ada lagi Alasan bagi sang Profesor
(Pendukung Arsenal mengangkat spanduk bertuliskan agar pelatih Arsene Wenger segera pergi. Hal itu dilakukan pendukung the Gunners saat menyaksikan laga lanjutan Liga Primer melawan West Bromwich Albion, Sabtu (18/3) -- AP Photo/Nick Potts)

HASIL buruk kembali didapat Arsenal di Liga Primer. Untuk keempat kali dalam lima laga terakhir, the Gunners harus menelan kekalahan.

Saat menghadapi tuan rumah West Bromwich Albion di Stadion The Hawthorns kemarin, Arsenal takluk 1-3. Gol kemenangan tuan rumah di­cetak Craig Dawson menit ke-23 dan 75 serta Hal Robson-Kanu (56’), sedangkan gol penghibur Arsenal dicetak Alexis Sanchez (15’).

Kekalahan dari West Bromwich Albion membuat tekanan kepada pelatih Arsene Wenger makin tinggi. Ancaman pemecatan setelah disingkirkan dengan agregat 2-10 oleh Bayern Muenchen di Liga Champions makin nyata di hadapan Wenger.

Kekalahan dari West Brom­wich membuat Wenger tidak punya lagi alasan untuk mengelak. Saat kalah 1-5 dari Muenchen di leg kedua Liga Champions dua pekan silam, ‘sang Profesor’, julukan Wenger, menuding wasit menjadi penyebab kekalahan tersebut.

Mantan pemain Arsenal Thierry Henry mengungkapkan kekecewaan atas penampilan buruk Arsenal. “Anda mampu menguasai 70% permainan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun. Sebaliknya, lawan yang hanya menguasai 23% permainan mampu menciptakan lebih banyak peluang dan melepaskan tendangan ke gawang,” jelas Henry.

Tekad untuk bangkit
Tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions di tangan AS Monaco membuat manajer Manchester City Pep Guardiola sedang dalam sorotan negatif. Eks entrenador Barcelona tersebut dikabarkan tengah dalam ancaman pemecatan.

Guardiola tentu tidak ingin skenario terburuk tersebut mendatanginya. Satu-satunya cara untuk bertahan ialah terus berjuang meraih dua titel tersisa, yakni Liga Primer dan Piala FA. Untuk Piala FA, the Citizens tinggal melewati dua rintangan lagi. Akan tetapi, jika berbicara Liga Primer Inggris, ambisi Manchester City harus melalui jalan lebih rumit.

Saat musim kompetisi tinggal menyisakan 11 laga, City kini menempati posisi tiga dengan poin 56. City hanya unggul satu poin atas Liverpool yang akan menjadi lawan malam ini di Etihad Stadium.

Guardiola berharap pasukannya mampu bangkit saat melawan Liverpool. Untuk itu, ia menegaskan enggan bermain bertahan.

“Kita lihat bagaimana reaksi kami setelah tersingkir di Liga Champions. Menghadapi salah satu tim terbaik di Liga Primer merupakan pertandingan penting sebelum rehat laga timnas,” jelas Guardiola.

The Kop, julukan Liverpool, memang akan menjadi ujian berat bagi Guardiola karena mereka meraih kemenangan dalam empat pertemuan terakhir dengan City di kompetisi domestik. Walau statistik menunjukkan lebih diunggulkan, pelatih Liverpool Juergen Klopp enggan mengesampingkan kehebatan Guardiola.

“Saya tidak meragukan kualitasnya, mungkin untuk sebagian orang iya, tapi saya tidak. Mereka keluar dari Liga Champions, tapi saya pikir cara mereka bermain sangatlah impresif,” tutur Klopp.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menilai hanya persoalan waktu bagi Guardiola untuk kembali menunjukkan sihirnya. “Di Barcelona ia memiliki tim sempurna untuk situasi terus menang, begitu juga di Muenchen. Namun, di sini jauh berbeda, ini liga tersulit di dunia,” tutur Klopp.

Sikap Klopp yang membela Guardiola mungkin didasari perasaan senasib. Hal itu disebabkan pelatih Jerman tersebut juga sempat didera periode sulit bersama Liverpool awal tahun ini. (AFP/goal/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya