Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KETIKA Kasper Schmeichel menangkis penalti Steven N'Zonzi pada menit ke-80, Leicester City membuktikan keajaiban yang pernah mereka ciptakan di penghujung musim Liga Primer 2015-16 lalu belum habis. Berkat penyelamatan dramatis itu, the Foxes menjadi 1 dari 8 tim yang berhak tampil di perempat final Liga Champions musim ini. Saat bermain di Stadion King Power, Wes Morgan (27') dan Marc Albrighton (54') menyumbang masing-masing satu gol dalam kemenangan 2-0 atas Sevilla.
Dengan demikian, klub berlogo rubah itu lolos setelah menang dengan agregat 3-2 seusai kalah 1-2 di laga pertama. Tim debutan Liga Champions itu pun bersanding dengan tim-tim yang pernah juara sebelumnya, yakni Bayern Muenchen, Real Madrid, Barcelona, Borussia Dortmund, dan Juventus. Ini menjadi pencapaian tersendiri bagi pelatih interim Craig Shakespeare yang menyapu bersih tiga laga sejak Claudio Ranieri dipecat.
"Kami harus bangga karena menyingkirkan tim yang berpengalaman di Eropa seperti Sevilla. Kami mungkin hanya dipandang sebagai tim kejutan, tapi kami punya kualitas dan akan melanjutkannya ke babak setelah ini," tandas Shakespeare. Sebelum ditekuk juara Liga Primer itu, Sevilla selalu memenangi 14 laga di babak gugur Liga Europa. Sebaliknya, Leicester hanya pernah mengalahkan satu tim di fase knock-out, yakni di pentas Piala Winners 56 tahun yang lalu.
Kapten Wes Morgan mengungkap rahasia kesuksesan timnya ialah bermain sederhana. "Kami hanya memainkan laga dengan mental positif, yakni memenangi perebutan bola, memenangi tekel, sambil berharap bisa mencetak gol," ujar pemain asal Jamaika itu. Sebaliknya, kegagalan itu menjadi pil pahit bagi pelatih Sevilla Jorge Sampaoli yang diusir wasit karena melakukan protes berlebihan. Sebelumnya, Samir Nasri juga diberi kartu merah pada menit ke-54 setelah berkonfrontasi dengan Jamie Vardy.
Ingin menghindar
Lolosnya Leicester ke perempat final membuat kiper Juventus, Gianluigi Buffon, khawatir. Seusai mengantar 'si Nyonya Tua' ke babak yang sama dengan menyingkirkan FC Porto, Rabu (15/3), Gigi menyatakan tidak ingin bertemu dengan satu-satunya wakil Inggris yang tersisa itu. "Tim mana yang tidak ingin saya lawan? Leicester, karena mereka tim yang bisa membahayakan tim mana pun yang mengambil inisiatif serangan," ujar juru mistar tim nasional Italia itu.
Juve lolos ke perempat final dengan cukup mudah, yakni dengan agregat 3-0 atas FC Porto. Di laga kedua babak 16 besar yang dimainkan di Stadion Juventus, kemarin, tuan rumah unggul 1-0 lewat penalti Paulo Dybala, 3 menit jelang turun minum. Pelatih Massimiliano Allegri mengakui masih banyak hal yang harus diperbaiki timnya jelang perempat final.
Apalagi, kemarin, anak-anak asuhnya tampak tak mampu mengembangkan permainan meski Porto sudah bermain dengan 10 orang sejak Maximiliano Pereira mendapat kartu merah di menit ke-40. "Kami justru bermain jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan yang kami lakukan (saat menang 2-0) di kandang Porto," keluh juru taktik yang diisukan bakal melatih Arsenal pada musim depan itu. (AFP/Sky Sports/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved