Seribu Kilah sang Profesor

HARGA diri Arsenal diinjak-injak Bayern Muenchen setelah mereka kembali kalah telak 1-5 di laga kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (8/3). Yang lebih memalukan, kekalahan the Gunners disaksikan ribuan pasang mata pendukung mereka yang memadati Stadion Emirates. Agregat akhir fase perdelapan final itu pun berlipat menjadi 2-10. Kabar pemecatan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, kembali menyeruak. Para suporter Arsenal langsung turun ke jalan untuk meminta klub agar tidak memperpanjang kontrak 'sang Profesor' julukan Wenger yang akan berakhir dalam dua musim ke depan.

Apalagi, ini menjadi ketujuh kalinya secara beruntun Arsenal tersingkir di babak 16 besar. Dosa Wenger menebal karena kekalahan dengan agregat 2-10 menjadi rekor terburuknya selama ia menukangi tim di fase gugur Liga Champions. Tim asal London Utara itu selalu lolos ke babak gugur sejak musim 2003-2004 hingga sekarang. Namun, pencapaian tertinggi mereka hanyalah final 2006 meski pada akhirnya mereka kalah di tangan Barcelona 1-2. Namun, pelatih asal Prancis itu memiliki seribu sanggahan mengenai performa timnya, termasuk menyalahkan wasit yang mengartu merah Laurent Koscielny di menit ke-54.

"Lewandowksi berada dalam posisi offside jadi tidak ada pelanggaran (untuk kartu merah Koscielny). Kami bermain dengan 10 pemain dan harus mencetak empat gol, itu mustahil," tandasnya. Arsenal memang sempat memiliki harapan untuk membalikkan ketertinggalan 1-5 yang mereka derita di laga pertama saat Theo Walcott mencetak gol di babak pertama. Namun, kartu kuning kedua sekaligus penalti atas pelanggaran Koscielny pada menit ke-54 mengubah arah angin bagi tuan rumah. Bayern Munchen pun sukses membalikkan keadaan dan memberondong gawang David Ospina dengan lima bola. Pesta gol Muenchen dimulai dengan gol Lewandowski (55'), Arjen Robben (68'), tendangan melengkung Douglas Costa (78'), serta ditutup dwigol Arturo Vidal (80' dan 85').

Bek rasa striker
Di tengah mandulnya trio BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo), bek Sergio Ramos menampilkan performa layaknya penyerang. Sundulan kepalanya membuat Napoli harus kembali bertekuk lutut. Kali ini, di San Paolo, mereka kalah dengan skor 3-1 dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (8/3). Ramos hampir dua kali mencatatkan nama di papan skor. Namun, gol keduanya akhirnya diputuskan sebagai gol bunuh diri. Sebelum merobek gawang Pepe Reina, bola sundulan Ramos mengenai badan Dries Mertens terlebih dahulu pada menit ke-57.

Enam menit sebelumnya, pemain timnas Spanyol itu mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-51 juga melalui sundulan. Penyerang Alvaro Morata memastikan kemenangan 3-1 di waktu tambahan sekaligus mengubur harapan Napoli yang sempat unggul di babak pertama. Ramos kini menjadi salah satu bek paling produktif di dunia dengan sembilan gol pada musim ini. (AFP/Marca/ESPN/R-4)