Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HARAPAN Barcelona untuk melaju ke babak perempat final Liga Champions Eropa seperti terkubur dalam saat dipermalukan Paris Saint-Germain 0-4 di Parc des Princes, tiga pekan lalu. Namun, memutarbalikkan defisit empat gol bukanlah hal mustahil bagi Blaugrana saat menjalani laga kedua babak 16 besar di Nou Camp, Kamis (9/3) dini hari nanti.
Statistik menunjukkan hujan gol bukanlah hal yang asing bagi skuat besutan Luis Enrique itu. Selama babak penyisihan Grup C, Barca kerap berpesta, yakni ke gawang Manchester City dan Borussia Moenchengladbach dengan skor 4-0. Lionel Messi dkk bahkan memecundangi wakil Skotlandia, Celtic, tujuh gol tanpa balas.
Kemenangan besar dalam dua laga kandang di kompetisi domestik juga menambah keyakinan Lionel Messi dkk. El Barca sebelumnya menaklukkan Sporting Gijon 6-1 dan Celta Vigo 5-0.
Meskipun demikian, Luis Enrique belum sepenuhnya percaya timnya mampu membalikkan ketertinggalan empat gol. Situasi hampir mirip sebenarnya sempat dirasakan Barcelona saat semifinal Liga Champions 2013 lalu. Bukannya bangkit setelah kalah 0-4 dari Bayern Muenchen di Allianz Arena, Luis Suarez dkk malah kembali dipermalukan tiga gol di Nou Camp. "Sudah terbukti, ini sangatlah sulit. Tentu kami tidak bodoh," tutur Enrique.
Pelatih yang memutuskan menanggalkan pekerjaannya di akhir musim ini tersebut tinggal mengharapkan penampilan terbaik bintang-bintangnya. Trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar) sering kali membawa perbedaan mencolok, khususnya Messi yang menjadi pemain paling berkontribusi dengan menyumbang 42,8% dari total gol Barcelona musim ini. "Jika para pemain bintang kami dapat bekerja sama, kami dapat membalikkan keadaan," imbuh pelatih asal Gijon itu.
Kesempatan emas
Keunggulan empat gol di Paris tentu tidak ingin disia-siakan PSG. Apalagi, kemenangan di kandang pada laga pertama itu merupakan kali pertama mereka mampu menundukkan Barca dalam empat pertemuan terakhir.
Satu hal yang perlu dilakukan Les Parisiens ialah meniru keberhasilan Inter Milan saat meredam tim asal Catalonia itu pada Liga Champions 2010 lalu. Pertahanan berlapis dengan kombinasi pengawalan ketat setiap kali pemain klub Catalan itu menguasai bola wajib dilakukan.
Selain itu, Thiago Silva dan kolega wajib memantau pergerakan Messi setiap waktu. PSG juga haram melakukan kesalahan sekecil apa pun. Salah satu ujung tombak tim tamu, Julian Draxler, memahami permainan bertahan tidak sepenuhnya menyenangkan. Namun, eks pemain Schalke 04 tersebut siap melakukan segalanya demi menyingkirkan Barcelona.
"Saya tentu tidak ingin bertahan melawan mereka (trio MSN). Tidak akan mudah bertanding di Nou Camp karena mereka memiliki penyerang terbaik di dunia. Anda tidak dapat selalu menghentikan tim seperti Barcelona untuk menyerang jadi kami harus juga menemukan ruang dan mencetak gol," tukas Draxler. (AFP/ESPN/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved