Pusamania tidak Ingin Ulangi Sejarah

PUSAMANIA Borneo FC enggan mengulang kesalahan pada Piala Presiden 2015 ketika menjalani leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 di kandang Persib Bandung, hari ini. Dua tahun lalu, PBFC terlempar hanya karena kalah aggregat gol tandang dari tim yang sama. Menang 3-2 di kandang sendiri dalam partai leg satu, PBFC kalah 1-2 di pertemuan kedua.

Situasi hampir serupa terjadi saat ini. Skuat ‘Pesut Etam’--julukan PBFC-- memiliki modal kemenangan 2-1 di leg pertama, tengah pekan lalu. Kalah 0-1 saja dari Persib, malam nanti, maka momen dua tahun silam dapat terulang.

Yang harus dilakukan PBFC agar tidak deja-vu ialah mence­tak gol duluan dalam laga di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang itu. “Kami berusaha mencetak gol karena dengan begitu langkah kami menuju laga puncak bisa lebih mudah. Kami datang untuk mengubah sejarah,” tutur pelatih PBFC, Ricky Nelson.

Meski dalam kondisi tertiggal, Persib tetap lebih difavorit­kan untuk berlaga di final, (12/3) mendatang, mengingat faktor pengalaman. Apalagi, ‘Maung Bandung’--julukan Persib dipastikan dapat menurunkan dua pemain asing barunya yang sebelumnya terkenda­la masalah administrasi, yakni gelandang serang Mirko Livaja dan Willie Overtoom.

“Livaja dan Overtoom akan main besok,” jelas Media Officer Persib, Irfan Suryadireja, di Jakarta, kemarin.

Berbeda dengan PBFC yang masih mengincar gol, Semen Padang tampaknya bakal bermain lebih aman dalam leg kedua semifinal lainnya melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pasalnya, tim berjuluk ‘Kabau Sirah’ itu hanya memiliki keunggulan tipis 1-0 hasil dari kemenangan di leg pertama.

“Kami tidak akan bermain terbuka. Normal saja,” ujar pelatih Semen Padang, Nil Maizar.

Arema hanya harus menang 1-0 untuk setidaknya memaksakan laga hingga babak tos-tosan. Namun, tugas itu tidak akan mudah karena Semen Padang merupakan satu-satunya tim yang selalu menang hingga saat ini dengan tidak pernah kebobolan dan memasukkan 14 gol dalam lima laga. (Sat/YH/R-4)