Lagi,Setan Merah Langkahi Liverpool

Satria Sakti Utama
28/2/2017 00:30
Lagi,Setan Merah Langkahi Liverpool
(AFP PHOTO / Ian KINGTON)

KESUKSESAN Manchester United meraih gelar Piala Liga Inggris di Wembley, Senin (27/2), tidak hanya melukai Southampton sebagai lawan yang mereka tumbangkan dengan skor 3-2 di final. Sang musuh bebuyutan, Liverpool, juga dibuat terluka. Tambahan satu gelar dari piala mini itu sudah cukup membuat United dinobatkan sebagai klub tersukses di Inggris. Kini, 'Setan Merah' mengoleksi 42 trofi dari seluruh kompetisi tertinggi yang diikuti, unggul satu gelar atas Liverpool.

Ini bukan kali pertama the Reds dipecundangi MU perihal prestasi. Pada musim 2010-2011, status tim yang paling banyak mengoleksi gelar Liga Primer juga harus terlepas dari genggaman the Kops setelah klub yang kala itu dibesut Alex Ferguson tersebut memimpin dengan 20 titel kompetisi domestik, sedangkan Liverpool masih berkutat di angka 18 setelah terakhir kali menjuarai liga pada 27 tahun silam.

Titel Piala Liga Inggris itu menjadi yang kedua musim ini. Sebelum Liga Primer bergulir, mereka meraih gelar Community Shield seusai menaklukkan juara bertahan Liga Primer, Leicester City, awal Agustus 2016 lalu. Manajer MU Jose Mourinho berterima kasih kepada penyerang utamanya, Zlatan Ibrahimovic, atas penampilan luar biasanya. Penyerang asal Swedia itu mencetak dua gol pada menit ke-19 dan 87 untuk memastikan kemenangan 3-2 atas the Saints.

Gol tersebut merupakan yang ketujuh bagi pemain yang sudah menginjak usia 35 tahun itu dalam enam laga terakhir.
Satu gol lain United di Wembley malam itu dicetak Jese Lingard 7 menit sebelum turun minum, sedangkan dua lesakan balasan Southampton dibuat Manolo Gabbiadini. "Zlatan memenangi pertandingan untuk kami. Saya tidak pernah meragukannya. Kami semua ingin dia bertahan satu musim lagi," tutur Mou yang terlihat emosional seusai meraih gelar tersebut.

Kebangkitan Gabbiadini
Selain Ibrahimovic, satu nama lain yang menarik perhatian dalam final Piala Liga Inggris di Wembley ialah Manolo Gabbiadini. Pesepak bola berusia 25 tahun itu seperti terlahir kembali setelah memutuskan hijrah dari Naloli, Italia, ke Inggris pada jendela transfer musim dingin lalu. Gabbiadini langsung tampil tajam bersama the Saints pada periode Februari.

Ia telah mencetak gol kelimanya hanya dalam tiga laga, dua di antaranya dijaringkan pada final Piala Liga Inggris melawan MU tersebut. Pemain timnas Italia itu sempat membuat asa juara Manchester United redup setelah mampu mencetak gol penyama kedudukan jelang jeda dan 3 menit setelah babak kedua berjalan.

Bahkan, Gabbiadini bisa saja memaksa Juan Mata dkk memainkan babak tambahan jika gol pertamanya tidak dianulir wasit pada menit 11 karena dinilai offside. Dianulirnya gol itu membuat pelatih Southampton Claude Puel geram dan tidak sepenuhnya menerima kekalahan tersebut.

"Gabbiadini mencetak tiga gol hari ini. Tentu kami sangat kecewa. Mungkin akan berbeda (jika gol tersebut disahkan), akan lebih baik jika kami yang unggul 1-0 terlebih dahulu," tandasnya. (AFP/Goal/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya