Pembuktian Dua Legenda di Bawah Mistar

Satria Sakti Utama satria@mediaindonesia.com
22/2/2017 01:30
Pembuktian Dua Legenda di Bawah Mistar
(AFP PHOTO / Marco BERTORELLO)

FAKTA Juventus belum terkalahkan di kandang sejak September 2015 merupakan alasan kuat bagi FC Porto untuk tampil sempurna, dini hari nanti. Saat memainkan laga pertama babak 16 besar Liga Champions di Estadio do Dragao, tuan rumah wajib meraih kemenangan jika ingin memperbesar peluang lolos ke perempat final. Porto pun punya modal bagus jelang pertemuan pertama itu karena mereka juga belum pernah kalah di kandang sepanjang musim ini. Tim-tim besar, seperti Benfica (di Liga Portugal) dan AS Roma (di Liga Champions), sudah merasakan alotnya pertahanan klub berjuluk the Dragons itu saat tampil di depan publik sendiri.

Meski demikian, pertarungan kedua tim bukan hanya soal tim mana yang terkuat. Dua kiper terbaik abad ini, yakni Iker Casillas (Porto) dan Gianluigi Buffon (Juventus), akan beradu skill demi membuktikan predikat ‘legenda’ yang selama ini melekat pada diri mereka. Laga dini hari nanti akan menjadi pertemuan ke-17 mereka di berbagai pertandingan, baik di level klub maupun tim nasional. Casillas memiliki rekor lebih baik jika keduanya bertarung menggunakan panji tim nasional, yaitu meraih 3 kemenangan dari 8 pertandingan melawan Buffon yang hanya sekali meraih hasil positif. Akan tetapi, penjaga mistar I Bianconeri itu pantas jemawa jika ia melihat statistik di level klub. Keduanya bertemu delapan kali saat Casillas masih berseragam Real Madrid. Buffon dkk tiga kali menyingkirkan el Real di fase gugur Liga Champions, yakni pada 2002-2003, 2004-2005, dan 2014-2015.

Pertarungan di babak 16 besar Liga Champions musim ini pun bisa menjadi pertemuan terakhir keduanya. Penyebabnya, Gigi kian dekat dengan waktu pensiun, begitu pula Santo Iker yang sudah tidak muda lagi. “Di Eropa dan seluruh dunia, dia pantas dinobatkan salah satu yang terbaik sepanjang sejarah. Persaingan kami sehat, kami selalu mengapresiasi satu sama lain. Bermain melawan dia (Buffon) selalu menjadi sebuah kehormatan,” tutur Casillas.

Sama kuat
Meski akan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu, Porto cenderung tidak diunggulkan saat menghadapi juara bertahan Seri A itu karena mereka belum pernah menaklukkan ‘si Nyonya Tua’ dalam tiga pertemuan mereka di Eropa. Akan tetapi, asisten pelatih Porto, Rui Barros, menilai peluang kedua tim masih sama kuat. “Tujuan kami melangkah sejauh mungkin di Liga Champions dan kesempatan kami masih 50-50. Ini akan menjadi pertandingan yang ketat,” tukasnya.

Bek Juventus, Leonardo Bonucci, memiliki pandangan sama. Statistik yang menguntungkan timnya justru dianggap sebagai jebakan yang bisa melengahkan mereka jika tidak serius dalam 90 menit di kandang lawan. Terlebih, skuat asal Turin akan tampil tanpa dua bek regular, yakni Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli yang tengah cedera. “Kami akan melawan tim dengan pemain muda yang bagus dan akan menghadapi kami dengan sikap nothing to lose. Untuk alasan itu, Juventus harus tampil luar biasa untuk lolos ke babak berikutnya,” pungkasnya. (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya