PSG Majalkan Tiki-taka Barcelona

Satria Sakti Utama
16/2/2017 02:00
PSG Majalkan Tiki-taka Barcelona
(AFP PHOTO / PHILIPPE LOPEZ)

KONSEP permainan tiki-taka yang memberikan banyak gelar bagi Barcelona dalam satu dekade terakhir bak hanya dongeng ketika Blaugrana melawat ke markas Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes, Paris, Prancis, dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, Rabu (15/2). Skuat asuhan Luis Enrique memang mampu menguasai setidaknya 59% penguasaan bola, tapi buruk dalam kreasi peluang. Hanya sekali Lionel Messi dkk mampu membahayakan gawang PSG yang dijaga Kavin Trapp.

Tiki-taka benar-benar majal sepanjang laga. Seluruh punggawa Barcelona yang sudah fasih menjalankan konsep tiki-taka dibuat linglung mengalirkan bola. Serangan pun tumpul. PSG yang tampil sangat disiplin membuat ruang gerak tim Catalans menjadi sangat terbatas. Tekanan demi tekanan setiap bola berada di kaki tim tamu bahkan membuat pemain sekelas Messi pun gigit jari. Alih-alih menciptakan peluang bersih, sekadar untuk mengalirkan bola ke kotak 16 besar PSG saja Messi tidak mampu.

Dua rekannya, Luis Suarez dan Neymar, juga merasakan hal sama. Sebaliknya Les Parisiens julukan PSG tampil heroik. Edinson Cavani dkk berhasil mengancam ketika mendapatkan momentum melakukan serangan balik. Sebanyak enam tendangan tepat sasaran, dan empat di antaranya berbuah gol. Barca pun melalui Hari Valentine yang kelam. "Ini sulit untuk dijelaskan. Mereka lebih superior dari kami sejak awal. Ini malam yang buruk. PSG melakukan apa yang tidak pernah kami bayangkan. Mereka melakukan versi terbaik dan kami paling buruk," tutur Enrique.

Winger PSG Angel di Maria menjadi bintang dalam laga itu berkat sumbangan dua golnya, yakni lewat tendangan bebas di menit ke-18, dan sepakan jarak jauh pada menit ke-50. Itu menjadi kado ulang tahun istimewa bagi pemain asal Argentina itu yang kini genap 29 tahun. Gelandang Julian Draxler (40') dan penyerang Uruguay Edinson Cavani (71') menjadi aktor lain yang memeriahkan pesta PSG di depan pendukung sendiri. "Melakukan itu di hari ulang tahun Anda merupakan hal yang luar biasa, tapi kami akan kembali melanjutkan kewaspadaan. Masih ada 90 menit di Nou Camp," tukas Di Maria mengenai leg kedua, 8 Maret mendatang.

Penalti gagal
Di laga lain, penyerang Borussia Dortmund Pierre-Emerick Aubemeyang melalui malam yang penuh kesialan setelah timnya dikalahkan tuan rumah Benfica 0-1, Rabu (15/2). Aubemeyang yang sudah menyumbang 21 gol musim ini gagal memanfaatkan setidaknya tiga peluang emas. Salah satu yang paling krusial ialah eksekusi penalti pada menit ke-58 yang terbilang buruk.

Pemain 27 tahun itu hanya melakukan sepakan lemah dan mudah diantisipasi kiper Benfica, Ederson. Ia pun kemudian ditarik keluar oleh pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel, pada menit ke-62. Satu-satunya gol di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, diciptakan Kostas Mitroglou menit ke-48. "Kemenangan yang nikmat tentunya," jelas pelatih Benfica, Rui Victoria. (AFP/espn/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya