Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TAK ada yang bisa menghentikan ketajaman Zlatan Ibrahimovic, termasuk faktor umur sekali pun. Penyerang Manchester United tersebut selalu tampil on fire di lapangan meskipun usianya sudah terbilang gaek untuk ukuran striker, yakni 35 tahun. Sikapnya yang selalu positif dan bersemangat, ditambah kemampuan sepak bolanya yang mumpuni, membuat Ibracadabra mencetak sejarah baru di Liga Primer.
Sejak bergabung di Manchester United pada musim panas lalu, striker asal Swedia itu mencatatkan namanya sebagai pemain tertua dalam sejarah Liga Primer yang berhasil mencetak 15 gol dalam satu musim. Mantan penyerang Paris Saint-Germain tersebut berhasil meraihnya saat 'Setan Merah' menang telak 3-0 atas Leicester City pada laga ke-24 Liga Primer, Minggu (5/2). Pada duel yang berlangsung di King Power Stadium tersebut, Ibra menyumbang gol kedua bagi MU (44') alias 2 menit setelah lesakan pembuka Henrikh Mkhitaryan di menit 42.
Sementara itu, gol terakhir dilesakkan Juan Mata, 4 menit setelah dimulainya babak kedua. Dengan gol tersebut, Ibrahimovic menjadi pemain pertama Manchester United yang menorehkan 20 gol di semua turnamen sejak Robin van Persie membukukan 30 gol pada musim 2013-2014. Ibra nyaris mendapatkannya saat membela Inter Milan pada 2006-2007 lalu. Namun, akhirnya ia hanya membukukan 15 gol bagi I Nerazzurri. Namun, tampaknya, torehan prestasi tersebut masih belum memuaskan dahaga gol Ibracadabra.
Apalagi, saat musim terakhirnya bersama Paris Saint-Germain 2016 lalu, Ibra sempat memasang target tinggi, yakni 50 gol. "Saya masih memiliki target dalam pikiran saya, tetapi saya tidak akan mengatakannya. Kami masih belum menjuarai apa-apa," ujar Ibra. "Ini sesuatu yang saya lakukan setiap tahunnya. Saya tetap memproduksi gol. Saya telah memiliki 20 gol dan 7 assist sejauh ini dan saya akan tetap melakukan yang terbaik untuk menolong rekan setim saya," tandasnya.
Memalukan
Kesuksesan 'Manchester Merah' berarti nestapa bagi Leicester. Penyebabnya, itu merupakan kekalahan keempat beruntun mereka di Liga Primer sehingga kini the Foxes hanya berjarak satu poin di atas zona degradasi dengan hanya 1 kemenangan dalam 9 laga terakhir di Liga Primer. Kiper the Foxes, Kasper Schmeichel, mengakui hasil itu sangat memalukan. Apalagi, hal tersebut dicicipi hanya sembilan bulan setelah mereka mengangkat trofi Liga Primer musim lalu.
"Kami tak ingin bicara tentang musim lalu. Ada banyak faktor yang membuat kami berada di titik ini, yang jelas kami memang tidak berada dalam kondisi baik sejak awal musim," tandas putra mantan kiper MU, Peter Schmeichel, tersebut.
Di laga lain, kemenangan 2-1 Manchester City atas Swansea, Minggu (5/2), membuat pelatih Pep Guardiola kian mengidolakan Gabriel Jesus. Penyebabnya, striker yang baru diboyong dari Palmeiras pada Januari lalu itu memborong dua gol kemenangan. "Ya, saya terkejut. Saya memang sudah menyangka fisiknya bagus, tapi semua orang di klub ini terkejut dia bisa beradaptasi secepat ini," tandas Guardiola. (AFP/Goal/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved