Pantai Gading Ikuti Jejak Aljazair

(Supersport/Sat/R-4)
26/1/2017 02:00
Pantai Gading Ikuti Jejak Aljazair
(AFP PHOTO / ISSOUF SANOGO)

KEJUTAN demi kejutan terus muncul dalam pergelaran Piala Afrika 2017. Setelah tuan rumah Gabon dan salah satu favorit juara Aljazair tersingkir di penyisihan grup, kini giliran juara bertahan Pantai Gading yang menuai pencapaian memalukan itu. The Elephants julukan Pantai Gading harus puas finis di lis ketiga Grup C setelah hanya mengoleksi 2 poin. Hasil itu didapat setelah di laga terakhir mereka ditaklukkan Maroko 0-1 di Stade d'Oyem, kemarin, karena gol pemain pengganti, Rachid Alioui, pada menit ke-64. "Kami sangat kecewa malam ini dan saya dapat membayangkan seluruh masyarakat Pantai Gading juga merasakan hal yang sama. Saya akan bertanggung jawab karena saya yang mengatur segalanya," tukas pelatih Pantai Gading, Michel Dussuyer, kemarin.

Tersingkirnya tim berjuluk 'si Gajah' itu memperpanjang kutukan bahwa tidak pernah ada juara bertahan Piala Afrika yang berlaga di fase knock-out pada edisi berikutnya sejak Mesir lolos ke perempat final pada Piala Afrika 2010. Ketika Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2015, mereka sebetulnya juga melalui dua laga perdana dengan hasil imbang sehingga wajib menang di laga terakhir. Namun, hasil berbeda harus ditelan tim yang baru ditinggal pensiun oleh Yaya dan Kolo Toure itu, tahun ini. Wilfried Bony dkk sebetulnya ingin mematahkan kutukan itu dengan bermain agresif sejak kick-off. Penguasaan bola 67% dengan tiga kali percobaan mengarah ke gawang pun menjadi statistik pendukung. Sayang, Maroko terbukti bermain lebih efektif.

"Saya kecewa karena target saya tidak terpenuhi. Pertama, tugas saya ialah membuat mereka lolos dari grup dan kemudian mempertahankan gelar, tapi semuanya gagal. Saya sangat kecewa hari ini," imbuh juru taktik asal Prancis itu. Kekecewaan yang sama juga dialami Emmanuel Adebayor bersama timnas Togo. Striker berusia 32 tahun itu dipaksa pulang lebih awal ke klubnya, Crystal Palace, setelah Togo dilibas RD Kongo 3-1 tanpa mampu menjaringkan satu bola pun dalam tiga pertandingan meski berstatus sebagai top scorer timnas dengan 30 gol. Dalam laga di Stadion Port Gentil, Junior Kabananga membuka keunggulan the Leopards julukan DR Kongo di paruh pertama sebelum menambah dua gol lainnya di babak kedua. Dua gol tambahan dicetak Ndombe Mubele (54') dan Paul Jose Mpoku (80'). Sebaliknya, satu gol balasan the Sparrowhawks menjadi milik Kodjo Laba pada menit ke-69.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya