Menguji Pamor Pep

Satria Sakti Utama
21/1/2017 03:45
Menguji Pamor Pep
(AFP PHOTO / Oli SCARFF)

PAMOR pelatih Manchester City Josep Guardiola, salah satu arsitek terbaik di dunia, kembali menjadi taruhan saat the Citizens bersua Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, dini hari nanti. Dipermalukan dua tim asal Merseyside, Liverpool dan Everton, selama Januari membuat Pep panggilan Guardiola mulai diragukan. The Citizens kini hanya terparkir di posisi ke-6 dengan koleksi 42 poin. Kondisi itu kian tidak menguntungkan Pep pascakekalahan memalukan empat gol tanpa balas dari Everton di lanjutan Liga Primer, pekan lalu.

Pep memiliki pekerjaan rumah menumpuk untuk mengembalikan performa terbaik Sergio Aguero dkk. Namun, bergabungnya penyerang muda Palmeiras Gabriel Jesus tengah pekan ini akan menjadi suntikan kebangkitan Manchester City. Jesus merupakan salah satu bakat terbesar yang dimiliki Brasil saat ini. Meski baru berusia 19 tahun, ia menjadi sosok penting keberhasilan Selecao julukan Brasil dalam meraih medali emas Olimpiade Rio 2016 lalu.

Jesus akan menjadi opsi kedua jika lini serang yang digerakkan Sergio Aguero buntu. Akselerasi dan kualitasnya akan membantu performa lini depan City. Ia pun menjadi penghidup asa bagi klub rival sekota Manchester United itu untuk meraih titel Liga Primer Inggris lagi. "Saya ingin meraih gelar dan Manchester City klub yang bisa digunakan untuk itu. City klub yang selalu bersaing untuk gelar di setiap kompetisi yang diikutinya. Jadi, itulah faktor pentingnya," tutur Jesus.

Jesus sejatinya telah setuju bergabung dengan Manchester City sejak transfer musim panas 2016 lalu. Namun, terdapat klausul kesepakatan yang mengharuskan pemain kelahiran Sao Paulo itu bertahan di Palmeiras hingga akhir kompetisi Liga Brasil terlebih dahulu. Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino menyadari betul ancaman nyata jika Gabriel Jesus melakoni debut, dini hari nanti.

"Saya tahu dia sangat baik karena saya melihatnya di timnas Brasil. Dia sangat muda, bertalenta dengan potensi, tapi tidaklah sulit untuk mengumpulkan informasi tentangnya karena internet memberikan Anda segalanya tentang dia," tutur pelatih asal Argentina itu.

Kemenangan beruntun
Kendati tampil di kandang City, Tottenham memiliki modal tebal dengan tujuh kemenangan beruntun. Potensi Dele Alli dkk untuk menaklukkan Manchester City kali ini juga besar, terbukti musim lalu Tottenham sukses mempermalukan the Citizens dengan skor 1-2. "Sulit terus bersabar untuk menuntaskan sesuatu yang besar. Kami memulai dari bawah dengan filosofi yang baru dan akhirnya kami berada di jalur yang benar. Tujuan kami bertarung sesuatu yang besar," kata Pochettino yang dipastikan tetap mengandalkan Harry Kane sebagai striker utama serta dukungan aliran serangan dari sektor gelandang yang dimotori Dele Alli.

Akan tetapi, Pochettino tetap mewaspadai City meski klub itu tengah dirundung kekalahan beruntun. "Saya harus berhati-hati karena mereka hanya terpaut tiga poin di belakang kami," tutupnya. (Goal/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya