Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
ZIMBABWE hanya dipandang sebagai tim pelengkap di ajang Piala Afrika 2017 oleh sejumlah pengamat. Jika dibandingkan dengan tiga pesaing di Grup B, yakni Aljazair, Senegal, dan Tunisia, tim yang memang tak pernah lolos ke fase gugur itu dipandang bakal menjadi sasaran empuk.
Meskipun demikian, pelatih Aljazair, Georges Leekens, tidak ingin terperangkap dalam stigma tim unggulan saat melawan Zimbabwe dalam laga pertama Grup B di Stadion de Franceville, malam ini. The Warriors julukan Zimbabwe pernah menahan raksasa Afrika, Kamerun, dengan skor 1-1 di laga persahabatan jelang Piala Afrika 2017.
"Semua media di Aljazair dan publik selalu membicarakan Senegal dan Tunisia, tapi saya hanya memikirkan Zimbabwe saat ini. Mereka ke Kamerun dan bermain imbang dalam pertandingan pemanasan. Itu mengesankan karena melawan negara yang telah menjadi juara Afrika empat kali," tukas Leekens.
Pelatih asal Belgia itu punya alasan untuk mengkhawatirkan kejutan dari skuat asuhan Callisto Pasuwa tersebut. Penyebabnya, rekor pertemuan kedua tim justru lebih memihak Zimbabwe. Dalam tiga laga terakhir, Aljazair dua kali ditahan dan sekali takluk dengan skor 1-2 pada ajang Piala Afrika 2004 silam.
"Saya melihat permainan mereka dan kami melihat sadar mereka merupakan tantangan yang cukup berat. Kami perlu fokus menaklukkan Zimbabwe," imbuhnya.
Aljazair disebut sebagai salah satu tim yang berpotensi menjuarai Piala Afrika 2017. Tim berjuluk 'si Rubah Gurun' itu kini diisi sejumlah pemain kelas satu, sebut saja winger Leicester City, Riyad Mahrez, yang baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika 2016.
Lini tengah masih ditambah creator ulung lainnya, yakni Yacine Brahimi (FC Porto). Di sektor serangan, duet Islam Slimani (Leicester) dan El Arabi Hillel Soudani (Dinamo Zagreb) bisa menjadi ujung tombak berbahaya.
Di laga lain Grup B, pelatih Tunisia, Henryk Kasperczak, perlu memotivasi anak didiknya jelang melakoni laga sulit melawan Senegal di babak penyisihan Grup B Piala Afrika 2017, dini hari nanti. The Carthage Eagles julukan Tunisia datang ke Gabon dengan catatan kurang mengesankan.
Dalam empat laga sebelumnya, dua kekalahan diderita Aymen Abdennour dkk. Bahkan, pada laga terakhir, Tunisia harus takluk dari sesama tim Afrika Utara, Mesir, dengan skor tipis 0-1.
Penyerang Ahmed Akaichi menjadi sosok yang paling diandalkan Tunisia jika ingin merobek gawang lawan dan membantu negaranya lolos dari babak penyisihan. Namun, Senegal lebih difavoritkan karena komposisi tim yang lebih baik.
Salah satunya kehadiran penyerang Liverpool, Sadio Mane, dan bek Napoli, Kalidou Koulibaly. Laga itu pun bernilai istimewa bagi nama terakhir yang memilih Senegal daripada terus menanti panggilan timnas Prancis. (Supersport/Allafrica/Sat/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved