Terhenti karena Dele Alli

Satria Sakti Utama
06/1/2017 02:00
Terhenti karena Dele Alli
(AP Photo/Alastair Grant)

RENTETAN kemenangan Chelsea dalam 13 laga terhenti di Stadion White Hart Lane, markas Tottenham Hotspur, kemarin dini hari. Kalah 0-2 dari tuan rumah membuat Chelsea gagal mencetak sejarah sebagai tim pertama yang mampu meraih 14 kemenangan beruntun di Liga Primer. Gelandang muda Tottenham Dele Alli menjadi biang keladi kegagalan Chelsea meneruskan kesempurnaan. Pemain tim nasional Inggris itu memborong dua gol kemenangan timnya di menit ke-45 dan 54.

Lebih hebat lagi, kedua gol itu dicetak Alli melalui sundulan, sesuatu yang ganjil bisa terjadi di gawang Chelsea karena tiga bek Chelsea, Gary Cahill, David Luiz, dan Cesar Azpilicueta, memiliki kemampuan duel udara di atas rata-rata. Pelatih Chelsea Antonio Conte bahkan tidak dapat menutupi keheranannya akibat dua gol tersebut. "Kedua tim bermain dengan intensitas dan tekanan yang baik untuk mencoba menang dan kemudian mereka mencetak dua gol di situasi yang aneh khususnya di babak kedua," ujar pelatih asal Italia itu.

Pelatih 47 tahun itu juga menggarisbawahi kurang beruntungnya timnya saat mencoba berinisiatif untuk menyamakan kedudukan. Dalam kurun 6 menit sebelum gol kedua Tottenham, Chelsea memang tampil mengancam. Terdapat dua peluang emas tercipta dari kaki Eden Hazard dan Nemanja Matic yang akhirnya hanya berbuah kegagalan. Conte meminta anak asuhnya kembali bangkit dari kekelahan itu.

"Tim saya berada di puncak karena kerja keras, tentu sulit menjadi juara dan karenanya penting untuk bekerja dan kembali berkembang. Kami harus memulai dari awal setelah 13 kemenangan beruntun ini," tegasnya.

Tuntaskan dendam
Kemenangan atas Chelsea kali ini juga menjadi penuntas dendam Tottenham kepada pesaing sesama klub London itu atas kegagalan meraih gelar juara musim lalu. Impian pasukan the Lillywhites, julukan Tottenham, merebut gelar Liga Primer Inggris 2015/2016 kandas di tangan Chelsea. Hasil 2-2 saat menghadapi Chelsea Mei tahun lalu membuat peluang Tottenham menjadi juara musim lalu tertutup.

Kemenangan di White Hart Lane kali ini juga menjadi balasan atas kekalahan 1-2 dari the Blues November lalu. "Ada sedikit sejarah antara laga sekarang dan musim lalu. Saya pikir kami ingin menghentikan mereka seperti yang mereka lakukan kepada kami," ujar Alli. Walau kalah, Chelsea masih memuncaki klasemen berkat koleksi 49 poin dari 20 pertandingan. Namun, Diego Costa dan kawan-kawan gagal memperlebar jarak dari kejaran Liverpool yang berada di posisi kedua dan terpaut lima poin.

Di sisi lain, tambahan poin penuh mengangkat Tottenham ke peringkat tiga klasemen. Mereka kini hanya berbeda tujuh poin dari Chelsea. Itu tentu diapresiasi manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino yang kembali menargetkan timnya bersaing di jalur juara. "Sangat penting untuk memangkas jarak dan sekarang kami di empat besar. Ini penting bagi kami dan masih banyak laga harus dilalui dan akan banyak yang terjadi di sepak bola," jelasnya. (goal/AFP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya