Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRESIDEN Joko Widodo tidak mengecilkan perjuangan tim nasional Indonesia yang mampu menembus final AFF 2016 meski akhirnya tidak membawa pulang trofi juara.
Jokowi berharap kegagalan itu dijadikan pembelajaran agar PSSI lebih mempersiapkan diri jelang kejuaraan selanjutnya, yakni SEA Games 2017.
"Kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kekalahan ini untuk mempersiapkan diri di kompetisi berikutnya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat menerima kedatangan Boaz Solossa dkk di Istana Merdeka, kemarin.
Perintah dari orang nomor satu di Republik ini tersebut langsung disanggupi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
Pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu berjanji untuk secepatnya merampungkan persiapan awal, salah satunya menunjuk pelatih.
"Kami memiliki waktu delapan bulan untuk mempersiapkan timnas di SEA Games tahun depan. Kami bahkan akan siapkan tim sampai ke Asian Games 2018," kata Edy.
"Kami akan mencari pemain yang ada di klub-klub Indonesia, juga akan segera menentukan pelatih," tambahnya.
Skuat yang akan berangkat ke SEA Games haruslah berusia di bawah 23 tahun alias U-23.
Hal itu tentu berbeda dengan tim utama yang bisa dipilih pelatih Alfred Riedl untuk bertarung di AFF 2016 lalu yang tidak dibatasi usia.
Meskipun demikian, terdapat nama-nama di timnas senior yang masuk kategori U-23.
Mereka ialah kiper Andritany Ardhiyasa, 22, dan Teja Paku Alam, 22, bek Hansamu Yama, 21, dan Rudolof Basna, 21, gelandang Evan Dimas, 21, serta striker Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, 20.
Salah satu pekerjaan rumah terbesar di tubuh skuat 'Garuda', menurut mantan pemain timnas Ferril Raymond Hattu, ialah pembenahan kompetisi.
Indonesia Super League (ISL) yang menurut rencana akan mulai bergulir Maret 2017 diharapkan mampu menyuplai pemain-pemain berkualitas untuk timnas.
Tidak sekedar bertanding, kompetisi diharapkan menjadi wadah mematangkan mental para pemain.
"Jangan sampai kemudian meremehkan (turnamen) dan membuat argumen tidak perlu persiapan cukup, kompetisi yang baik, pembinaan pemain yang berjenjang karena dengan keterbatasan, buktinya berhasil masuk final (AFF). Ini anomali. Tidak bermaksud meremehkan karena pemain memiliki daya juang yang luar biasa dan pantas untuk diapresiasi," jelasnya.
(Sat/Pol/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved