Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MASA depan Alfred Riedl untuk terus menakhodai tim nasional Indonesia belum juga jelas.
Meski sempat menyatakan minatnya untuk kembali menangani timnas, rumor yang berkembang saat ini mengatakan juru taktik asal Austria itu akan menanggalkan jabatannya.
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto tidak menampik adanya pembicaraan rumor tersebut dengan PSSI saat pertemuan timnas Indonesia dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, kemarin.
"Ada pembicaraan itu antara Menpora dan PSSI, tapi tidak menyebut nama," tukas Gatot saat ditemui di Kantor Kemenpora, kemarin.
Saat dimintai konfirmasi ke PSSI, Wakil Ketua Umum Joko Driyono belum mau berbicara banyak soal kepastian pelatih skuat 'Garuda' di masa depan.
Teka-teki pelatih timnas senior berikutnya akan diputuskan pada Kongres PSSI di Bandung, 8 Januari mendatang.
Kontrak Riedl sendiri memang sampai Piala AFF 2016 saja.
"Januari akan menjadi bulan penting PSSI untuk menetapkan program tim nasional, termasuk penetapan pelatih dan manajemen timnas. Kalau ada penunjukan pelatih baru, Riedl kontraknya memang hanya untuk Piala AFF," kata Jokdri.
Perihal isu sejumlah nama pelatih top asing di kompetisi lokal yang akan menjadi kandidat pengganti pelatih Austria tersebut, Joko pun menampiknya.
Kabarnya, pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts, eks arsitek Persib Bandung Dejan Antonic, dan pelatih Persipura Jayapura yang memboyong gelar Indonesia Soccer Championship (ISC) Alfredo Vera santer dikait-kaitkan.
Ia menambahkan program timnas Indonesia di level senior akan disinkronisasikan dengan program timnas kelompok umur.
Hal itu untuk mencapai target prioritas PSSI, yakni medali emas di SEA Games 2017 dan 4 besar Asian Games 2018.
Kedua multiajang itu akan mempertandingan timnas U-23, bukan senior.
Puas
Kendati timnas Indonesia gagal meraih gelar Piala AFF 2016, pemerintah mengaku tetap puas dengan torehan prestasi mereka sebagai runner-up.
Penampilan timnas yang menjadi finalis Piala AFF setelah enam tahun gagal masuk final layak mendapat apresiasi.
Apalagi dengan persiapan yang singkat, yakni kurang dari dua bulan, serta dengan berbagai keterbatasan, seperti tidak boleh mengambil lebih dari dua pemain dari klub yang berlaga di ISC.
Karena itu, pemerintah tetap memberikan apresiasi bagi para pemain.
Kemenpora, seperti instruksi Presiden Jokowi, akan memberi bonus dengan total Rp5,7 miliar setelah dipotong pajak, dengan pembagian Rp200 juta kepada tiap-tiap pemain.
"Dari Kamis (15/12) setelah mereka menang di leg pertama, kami sudah berkomunikasi dengan PSSI untuk meminta rekening pemain. Kami pastikan hari ini (kemarin) bonus semuanya sudah terkirim ke rekening masing-masing pemain," kata Gatot.
Kendati demikian, Kemenpora masih belum menganggarkan bonus bagi ofisial, seperti pelatih dan asisten pelatih.
Namun, Gatot memastikan ofisial akan tetap mendapat bonus meski jumlahnya tak sebesar yang diterima pemain. (Rul/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved