Timnas Tetap Membanggakan

Nurul Fadillah
18/12/2016 05:42
Timnas Tetap Membanggakan
(Grafis/MI)

TIM nasional Indonesia gagal mengonversi modal keunggulan 2-1 di leg pertama final Piala AFF untuk merengkuh trofi juara setelah takluk 0-2 pada duel kedua di kandang Thailand, Stadion Rajamangala, Bangkok, tadi malam. Namun, kiprah mereka tetap membanggakan.
Dengan hasil tersebut, Indonesia kalah agregat 2-3 sekaligus menjadi kegagalan kelima dalam lima penampilan di final Piala AFF. Paceklik gelar selama 25 tahun pun berlanjut. Sebaliknya, Thailand sukses mempertahankan gelar sekaligus menjadi gelar kelima di ajang itu.

Meski gagal berujung juara, kiprah skuat ‘Merah Putih’ tetap patut diapresiasi. Keberhasilan menapak ke partai pemuncak merupakan prestasi tersendiri karena persiapan mereka sangat minim, hanya sekitar 3 bulan setelah FIFA mencabut pembekuan sepak bola Indonesia selama 1,5 tahun. Pelatih Alfred Riedl juga tak leluasa meramu kekuatan karena hanya boleh merekrut dua pemain dari setiap klub.

Presiden Joko Widodo yang nonton bareng pertandingan Thailand kontra Indonesia bersama keluarga lewat layar kaca meminta timnas mengambil pelajaran dari kekalahan itu. ‘Jangan patah arang. Ambil pelajaran atas kekalahan. Timnas Indonesia tetaplah semangat-Jkw’, cicit Jokowi dalam akun Twitter-nya. Sebelumnya, Presiden menjanjikan bonus Rp12 miliar kepada timnas jika berhasil membawa pulang gelar juara.

Kicauan senada disuarakan Wapres Jusuf Kalla yang tadi malam nonton bareng di rumah dinasnya. “Terima kasih timnas Indonesia. Kita tetap bangga, tetap semangat! Selamat untuk timnas Thailand....”

Menpora Imam Nahrawi mengatakan para pemain sudah berjuang habis-habisan sampai menit terakhir. Meski hasilnya belum menggembirakan, ujar dia, ini awal yang baik untuk membentuk timnas yang lebih baik dan lebih solid guna menghadapi SEA Games 2017.

Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah akan tetap menyambut dan mengarak timnas keliling Jakarta sekembalinya ke Tanah Air. Mereka juga bakal mendapatkan bonus, tetapi jumlahnya belum ditentukan.

Mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dolo, juga menilai keberhasilan tim ‘Garuda’ menjadi runner-up membanggakan karena persiapannya sangat minim. “Riedl sudah memberikan sesuatu yang fantastis hingga kita bisa mencapai laga final,” tuturnya.

Senada, eks pelatih timnas Nil Maizar menganggap kiprah Boaz Solossa dan kawan-kawan patut membuat Indonesia bangga. Ia menekankan PSSI harus memiliki program sistematis untuk membentuk anak-anak bangsa yang bagus melalui kompetisi yang berjenjang dan berkesinambungan.

Lebih buruk
Penampilan timnas tadi malam jauh lebih buruk jika dibandingkan leg pertama. Karena tampil defensif, pasukan Riedl menjadi bulan-bulanan tuan rumah. Thailand terus menekan sejak kick off. Namun, upaya mencetak gol baru berhasil di menit 37 lewat Siroch Chatthong. Gol itu berawal dari umpan silang Theerathon Bunmathan yang berusaha disapu Fachruddin, tetapi bola membentur Chatthong dan melesak ke gawang Kurnia Meiga.

Tertinggal 0-1 tak juga membuat timnas bangkit dari tekanan. Thailand terus saja mengalirkan serangan hingga akhirnya saat babak kedua baru jalan dua menit mereka memperbesar keunggulan. Chatthong lagi-lagi menjadi biang petaka Indonesia ketika tembakan melengkungnya dari kotak penalti menghunjam tajam.

Timnas baru lepas dari tekanan setelah Thailand mengendurkan serangan untuk mempertahankan keunggulan 2-0. Namun, upaya mereka untuk membongkar pertahanan tuan rumah selalu sia-sia.

Langkah Riedl mengganti Zulham Zamrun dengan Lerby Eliandry di menit 63 dan Ferdinand Sinaga menggantikan Rizki Pora pada menit 72 untuk meningkatkan daya serang tak berpengaruh. Tak ada peluang emas yang mampu mereka kreasi untuk mencetak gol.
Sebaliknya, beberapa kali counter attack tuan rumah membuat Indonesia kalang kabut. Bahkan, pada menit ke-10, skuat ‘Gajah Perang’ mendapatkan hadiah penalti, tetapi eksekusi yang dilakukan Teerasil Dangda bisa digagalkan Meiga.

Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Riedl mengatakan timnya sudah berusaha memberikan yang terbaik. “Kita datang dengan persiapan yang singkat, bahkan kami tidak masuk unggulan. Kenyataannya kita bisa masuk final. Ini luar biasa,” tandasnya. (X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya