Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
STADION Pakansari, Bogor, meledak dalam kegembiraan begitu wasit Jumpei Iida asal Jepang menyudahi pertandingan pertama babak final Piala AFF, tadi malam. Tuan rumah Indonesia sukses menggebuk Thailand 2-1 dan selangkah lagi menorehkan sejarah untuk pertama kalinya menjadi kampiun kejuaraan sepak bola paling bergengsi ASEAN itu.
Dengan kemenangan itu, Boaz Solossa dan kawan-kawan cukup main seri pada final kedua, lusa. Namun, syarat itu tidaklah mudah karena giliran Thailand jadi tuan rumah.
Kendati begitu, timnas tetap patut bersuka. Kemenangan atas Thailand amatlah berarti karena mereka tampil di Piala AFF kali ini dalam posisi tak diperhitungkan. Persiapan mereka hanya tiga bulan, itu pun setelah FIFA mencabut pembekuan sepak bola nasional sekitar 1,5 tahun. Belum lagi pelatih Alfred Riedl hanya bisa merekrut maksimal dua pemain dari setiap klub.
Tak berlebihan pula jika sekitar 30 ribu suporter, termasuk Wapres Jusuf Kalla, di stadion dan jutaan pendukung yang menyaksikan perjuangan timnas lewat layar kaca bergembira ria. Setidaknya harapan agar skuat ‘Merah Putih’ mengakhiri paceklik gelar selama seperempat abad tetap terjaga. Indonesia terakhir kali berjaya di SEA Games 1991. Di Piala AFF, timnas pernah empat kali ke final, yakni pada 2000, 2002, 2004, dan 2010, tetapi semuanya gagal berujung juara.
Ucapan selamat pun datang dari Presiden Joko Widodo. ‘Selamat...selamat...selamat...Untuk Tim Nasional Indonesia -Jkw’, cicit Jokowi dalam akun Twitter-nya. Presiden mengikuti pertandingan Indonesia kontra Thailand via live streaming di sela kunjungan kenegaraan di Iran.
Seusai laga, Riedl memuji para pemainnya yang tak kehabisan semangat meski lawan tampil dominan dengan 60% penguasaan bola. Mental mereka juga tak terganggu meski sempat tertinggal 0-1 akibat gol Teerasil Dangda di menit ke-33 lewat sundulan memanfaatkan assist Theerathon Bunmathan.
Hasilnya, pada menit 65, Rizki Pora sukses menyamakan kedudukan ketika tendangannya membentur badan bek Thailand lalu melesak ke gawang Kawin Thamsatchanan. Lima menit berselang, Indonesia berbalik unggul. Sepak pojok Rizki dikonversi menjadi gol oleh kompatriotnya di Barito Putra, Hansamu Yama Pranata.
“Di babak pertama, Thailand menunjukkan kualitas dan pantas unggul 1-0. Mereka dominan, tapi kami menunjukkan daya juang. Kami terus berusaha hingga pertandingan berakhir. Ini saatnya kami segera mengeluarkan pemain dari mandi air esnya dan bersiap untuk pertandingan kedua,” ujar Riedl, pelatih gaek asal Austria.
Segala cara
Riedl enggan memastikan apakah akan bertahan total di kandang Thailand nanti seperti ketika bertandang ke markas Vietnam di leg kedua semifinal. ‘’Terlalu awal membicarakan taktik. Yang pasti peluang kami masih ada dan kami akan melakukan segala cara di Thailand.’’
Rizki Pora juga menyatakan tekadnya untuk terus memberikan yang terbaik. “Di setiap pertandingan saya tidak terlalu berharap untuk mencetak gol atau melakukan assist. Namun, memberikan yang terbaik bagi tim sudah cukup bagi saya dan ini adalah kemenangan penting untuk tim,” tuturnya.
Sayangnya, pada final kedua nanti pemain sayap Andik Vermansyah yang kemarin mengalami cedera hampir pasti absen.
Di sisi lain, arsitek Thailand Kiatisuk Senamuang mengakui dua gol balasan Indonesia murni merupakan kesalahan lini belakang timnya. “Selamat untuk Indonesia atas kemenangan ini,” jelas mantan bomber skuad ‘Gajah Putih’ berjuluk ‘Zico’ itu.
Pelatih berusia 43 tahun itu tetap optimistis timnya akan mampu membalikkan keadaan di duel kedua. “Kami masih punya pertandingan selanjutnya. Kami akan melakukan apa pun di pertandingan nanti.” (X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved