Harapan Madrid Terwujud

SATRIA SAKTI UTAMA
13/12/2016 04:30
Harapan Madrid Terwujud
(AFP PHOTO / Behrouz MEHRI)

REAL Madrid dapat bernapas lega setelah acara pengundian babak 16 besar Liga Champions Eropa yang digelar di Nyon, Swiss, Senin (12/12). Real Madrid yang finis di Grup F sebagai runner-up sebelumnya berpeluang bertemu lawan berat yang menjadi pemuncak klasemen di grup lain. Berstatus juara bertahan, Los Galacticos julukan Madrid tentu tidak ingin banyak menghabiskan energi di babak awal sistem gugur. Bahkan secara terbuka sang entrenador Zinedine Zidane enggan bertarung dengan favorit juara seperti Juventus yang notabene mantan tim yang dibelanya semasa berkarier sebagai pesepak bola.

Harapan Madrid pun terwujud setelah pengundian menempatkan mereka melawan tim yang relatif mudah, yakni wakil Italia Napoli. Kedua tim sempat bertemu di level Liga Champions saat masih bernama Piala Champions Eropa pada musim 1987/1988. Saat itu klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu unggul dengan agregat 3-1 di putaran pertama ajang tersebut. “Kami akan bermain kandang terlebih dahulu dan kami harus mendapatkan hasil yang baik karena kami tahu atmosfer yang akan menanti kami di sana. Saya ingat saat bermain melawan Napoli pada 1987 ketika Maradona ada di sana. Itu adalah laga sulit,” kata Direktur Madrid Emilio Butragueno.

Sebaliknya, meskipun hasil pengundian itu dinilai sebuah kesialan, penyerang Napoli Arkadiuz Milik menyambut pertarungan melawan Madrid dengan antusias. “Anda bermain bola untuk momen-momen seperti ini. Tantangan besar di depan, kami menanti untuk Real,” kicau Milik di akun media sosial miliknya. Di sisi lain, debutan di Liga Champions musim ini Leicester City akan menghadapi lawan yang relatif sepadan. Juara bertahan Liga Primer Inggris itu akan ditantang pemegang rekor juara tiga kali beruntun Liga Europa, Sevilla. Beruntung bagi Sevilla karena peluang angkat koper lebih awal sedikit tertutup. Direktur Olahraga Sevilla, Monchi, menyebut itu bukan laga yang mudah. “Kami bertemu juara Liga Primer Inggris, juara yang pada akhir pekan lalu juga mengandaskan Manchester City dengan empat gol.”

Laga panas
Bukan Liga Champions jika tidak menghadirkan laga panas berlabel big match. Pada babak 16 besar kali ini, laga antara Arsenal dan Bayern Muenchen mungkin yang paling menyita perhatian. Sejak musim 2000/2001, kedua tim telah bertemu sebanyak 10 kali. Wakil Jerman itu mampu mendominasi dengan mengoleksi lima kali kemenangan, sedangkan the Gunners julukan Arsenal hanya tiga kali. Muenchen semakin superior jika dibandingkan dengan Arsenal. Philip Lahm dkk tiga kali menghentikan langkah Arsenal di babak 16 besar, yakni 2004/2005, 2012/2013 dan 2013/2014. Laga big match lain, perseteruan Paris Saint-Germain dan Barcelona. Juara La Liga Spanyol itu dipastikan lebih diunggulkan dari Les Parisien--julukan PSG. Hal itu karena kesuksesan Lionel Messi dan kolega memupuskan mimpi PSG pada babak delapan besar pada musim 2012/2013 dan 2014/2015 lalu. (uefa/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya