Petugas Lalu Lintas Udara Bolivia Mengaku Dapat Tekanan Pascakecelakaan

Basuki Eka Purnama
09/12/2016 10:49
Petugas Lalu Lintas Udara Bolivia Mengaku Dapat Tekanan Pascakecelakaan
(AP/Fernando Vergara)

SEORANG petugas lalu lintas udara Bolivia, Kamis (8/12), mengatakan atasannya menekan dirinya untuk menutupi laporan yang dibuatnya terkait rencana perjalanan pesawat yang mengalami kecelakaan dan menewaskan 71 orang.

Kecelakaan pesawat pada 28 November itu menewaskan sebagian besar pemain tim sepak bola Brasil Chapecoense yang tengah dalam perjalanan ke Kolombia untuk memainkan laga final Copa Sudamericana.

Petugas lalu lintas udara Celia Castedo dalam wawancara dengan surat kabar Bolivia El Deber mengatakan dirinya membuat laporan sebelum penerbangan bahwa pesawat charter LaMia hanya memiliki bahan bakar yang pas untuk perjalanannya.

Pesawat itu meningalkan Santa Cruz, Bolivia dan jatuh di dekat tujuan mereka, Medellin, Kolombia, setelah kehabisan bahan bakar. Hal itu terungkap dalam rekaman penerbangan.

"Saya mendapatkan tekanan dan ancaman dari atasan saya. Mereka memerintahkan saya untuk mengubah isi laporan saya yang dibuat beberapa jam sebelum pesawat itu meninggalkan Santa Cruz," ujar Castedo.

"Berdasarkan pengamatan saya terhadap rencana perjalanan pesawat itu, saya membuat lima kesimpulan. Yang terpenting mengacu pada bahan bakar pesawat itu yang secara matematis sama dengan lamanya perjalanan," imbuhnya.

Itu berarti pesawat itu diisi bahan bakar yang cukup untuk menempuh jarak perjalanan namun tidak ada kelebihan bahan bakar untuk membuat pesawat itu bertahan di udara seandainya pendaratan mereka tertunda.

Castedo mengirimkan keterangan tertulisnya dari Brasil dimana dia melarikan diri setelah otoritas Bolivia menyelidiki dirinya. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya