Rekaman Detik-Detik Jatuhnya Pesawat Chapecoense Beredar

Whisnu Mardiansyah
02/12/2016 08:05
Rekaman Detik-Detik Jatuhnya Pesawat Chapecoense Beredar
(AFP/RAUL ARBOLEDA)

PILOT pesawat carter yang membawa klub sepak bola Brasil Chapecoense terdengar panik saat mengetahui bahan bakar habis sebelum membantingkan pesawat ke Bukit Madelin. Sebanyak 77 orang penumpang beserta kru pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut.

Dalam rekaman yang dipublikasikan salah satu media di Kolombia memperdengarkan suara pilot LAMIA dengan nomor penerbangan BAe146 bernama Miguel Quiroga yang meminta kepada menara kontrol agar diprioritaskan mendarat darurat karena masalah bahan bakar.

Penjaga menara kontrol mengakui hal tersebut namun meminta pilot menunggu sekitar tujuh menit.

"Saya punya pesawat sedang mendekat. Berapa banyak waktu yang Anda tetapkan untuk pesawat mendekat, Lima-Mike-India?" kata pilot kepada menara kontrol saat itu.

"Kami darurat bahan bakar, itu sebabnya saya meminta Anda sekali lagi, titik." katanya lagi

Beberapa saat kemudian rekaman memperdengarkan suara pilot; "Saya meminta keturunan (pesawat) langsung Lima-Mike-India."

Waktu percakapan tidak begitu jelas, tetapi tidak lama kemudian pilot melalui radio mengatakan pesawat mengalami kegagalan listrik total tanpa bahan bakar.

"Landasan jelas dan kemungkinan hujan di landasan Lima-Mike-India 2933. Petugas pemadam kebakaran disiagakan," balas penjaga menara kontrol.

"Vektor, Bu, vektor untuk landasan pacu," jelas pilot.

Vektor sendiri merupakan istilah untuk layanan navigasi yang disediakan untuk pesawat dengan kontrol lalu lintas udara. Operator yang mendengar memberinya arah dan meminta mengatur ketinggiannya.

"Sembilan ribu kaki, Bu. Vektor! Vektor!" yang menjadi kalimat terakhir pilot sebelum pesawat jatuh.

Badan Aeronautika Sipil Kolombia mengatakan waktu urutan rekaman itu "tidak tepat," namun enggan berkomentar pada isi rekaman itu.

Tapi, kepala badan keselamatan udara Freddy Bonilla mengkonfirmasi pada konferensi pers bahwa pesawat itu kehabisan bahan bakar.

Bonilla mengatakan aturan internasional mengharuskan pesawat untuk mempertahankan bahan bakar cadangan ketika terbang di antara bandara, dan pesawat LAMIA telah gagal untuk melakukannya.

Kotak hitam Pesawat telah ditemukan dan dalam kondisi sempurna kata Direktur Penerbangan Sipil Alfredo Bocanegra. Petugas membutuhkan waktu enam bulan untuk meneliti kotak hitam untuk menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan. (The Telegraph/MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya