Chapecoense Berjanji akan Terus Berkompetisi

ENAM pemain, sejumlah staf, dan kesedihan adalah yang tersisa dari klub sepak bola Brasil Chapecoense.

Meski begitu, mereka bertekad untuk terus bermain. Hal itu, karena Chapecoense tahu itu adalah yang diinginkan 19 pemain mereka yang tewas saat pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Pegunungan Andean.

"Demi kenangan mereka yang telah meninggal dan penghormatan untuk keluarga mereka, kami akan membangun kembali klub ini dari nol dan akan menjadi lebih kuat lagi," tegas Direktur Chapecoense Cecilio Hans. "Kami memiliki aset material dan aset manusia. Saat ini, kami kehilangan hampir seluruh aset manusia kami."

Klub lain di Divisi Utama Liga Brasil menawarkan untuk meminjamkan pemain mereka kepada Chapecoense. Selain itu, klub-klub itu juga meminta kepada Liga Brasil untuk menjamim klub itu tidak didegradasi selama tiga musim mendatang.

"Klub itu akan bangkit lagi, saya yakin," ujar Walter Feldman, sekretaris jenderal Konfederasi Sepak Bola Brasil. "Delapan klub telah menghubungi saya dengan tawaran kongkret. Kami tengah mempelajari cara terbaik membantu mereka.

Kecelakaan pesawat pada Senin (28/11) terjadi saat tim itu akan tampil di laga leg pertama final Copa Sudamericana, kompetisi antarklub kasta kedua di Amerika Selatan. Hanya tiga pemain yang selamat dari kecelakaan itu yaitu pemain belakang Halio Zampier, gelandang bertahan Alan Ruschel, dan penjaga gawang Jakson Follmann yang kaki kanannya harus diamputasi.

Chape, sebutan klub itu, mencapai final Copa Sudamericana tanpa pemain bintang ataupun pemain timnas Brasil. Mereka berada di Divisi IV pada tujuh tahun lalu dan mencapai Divisi Utama pada 2014.

Penjaga gawang Marcelo Boeck mengatakan dirinya dan sejumlah pemain telah mencapai kata sepakat untuk meninggalkan Chape sebelum kecelakaan itu terjadi. Kini, mereka tengah mempertimbangkan hal tersebut.

"Kami tahu kondisinya berbeda. Kami berharap bisa membantu membangun kembali tim ini untuk mengenang teman-teman kami," ujar Boeck. (AP/OL-3)