Sekuel Perang Mou-Wenger

Nurul Fadillah
18/11/2016 03:19
Sekuel Perang Mou-Wenger
(AP/ADAM DAVY)

KETIKA Manchester United bertemu dengan Arsenal dalam lanjutan Liga Primer, Sabtu (19/11), bukan hanya posisi kedua klub di klasemen yang dipertaruhkan.

Nama besar dua pelatih, Jose Mourinho (MU) dan Arsene Wenger (Arsenal), juga berada di ujung tanduk.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa keduanya kerap terlibat 'perang' di dalam maupun luar lapangan.

Ketegangan antara Mou dan Wenger sudah terjadi sejak the Special One memimpin Chelsea pada 2004-2007.

Perseteruan di antara keduanya bahkan berlanjut saat Mou sudah hijrah ke La Liga untuk memimpin Real Madrid pada 2010-13.

Hubungan keduanya pun semakin buruk saat Mou kembali ke the Blues pada musim 2013-15.

Kala itu, Wenger menyebut juru taktik asal Portugal itu sebagai 'pelatih yang takut gagal' sehingga membuat Mourinho geram.

"Apakah saya takut pada kegagalan? Dia (Wenger) adalah spesialis kegagalan, bukan saya," ujar Mou saat 2014 lalu.

"Sekalipun dia benar dan saya takut gagal, itu karena saya memang tidak gagal berkali-kali seperti dia yang selama kurang lebih delapan tahun tanpa gelar bersama Arsenal," lanjutnya.

Selama menukangi klub asal Stamford Bridge itu, Mou memang berhasil membuat skuatnya lebih mendominasi dalam peperangan kontra the Gunners.

Dalam 13 pertemuan sejak 2004, eks pelatih Inter Milan itu selalu unggul dengan mengantongi tujuh kemenangan dan enam imbang alias tidak pernah kalah dari Wenger.

Kendati demikian, the Professor tetap pada pendiriannya dengan menganggap skuatnya adalah yang terbaik.

Meskipun tim 'Meriam London' hanya mencetak lima gol dan kebobolan 21 kali dalam 13 pertemuan itu, pelatih berusia 67 tahun tersebut tak pernah berhenti mengritik Mou.

"Dia (Mou) adalah pelatih usang, terputus dengan realitas dan tidak sopan," cela pelatih yang telah bersama Arsenal sejak 1996 itu.


Jabat tangan

Dalam laga di Old Trafford kali ini, Mesut Oezil dkk mungkin lebih difavoritkan karena menempati posisi keempat klasemen sementara dengan mengantongi 24 poin dari 11 laga terakhir.

Sementara the Red Devils hanya bertengger di posisi enam, terpaut 6 poin.

Hal inilah yang akan dijadikan Wenger sebagai motivasi. Ia hanya ingin membawa timnya semakin berkibar di liga karena kemenangan akan memperpanjang rekor 10 laga tak terkalahkan mereka di Liga Primer sekaligus membuka peluang mengudeta Liverpool dari puncak tabel.

Wenger bahkan akan mencoba berbaikan dengan Mou dengan menyalami musuh abadinya tersebut.

"Tentu saja saya menghormati ritual yang sangat penting di Liga Primer (bersalaman)," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Wenger pun mengingatkan publik untuk fokus kepada pertandingan yang lebih penting.

Arsenal dan United akan berusaha mewujudkan ekspektasi publik yang ingin menyaksikan laga penuh jual-beli serangan dan menghadirkan banyak gol.

"Yang terpenting bagi publik adalah serunya pertandingan. Kita tentu pernah melihat laga musim ini yang tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Wenger.

Meski tidak spesifik menyebut partai yang dimaksud, Wenger mungkin menyindir partai MU kontra Liverpool, (18/10).

Digadang-gadang sebagai pertemuan klasik, pertemuan di Anfield itu malah tidak menghadirkan pemenangan dengan laga berakhir 0-0. (Dailymail/Mirror/R-4).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya