Makna Ganda kala Menjamu Argentina

Satria Sakti Utama
09/11/2016 08:25
Makna Ganda kala Menjamu Argentina
(AP/Andre Penner)

LAGA kontra Argentina di penyisihan Piala Dunia 2018 zona Amerika Latin di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Jumat (11/11) mendatang, memiliki makna ganda bagi tuan rumah Brasil. Selain akan memuluskan jalan ke putaran final di Rusia, kemenangan di laga itu merupakan obat mujarab penghi­lang kenangan buruk tim ‘Samba’ di stadion tersebut empat tahun lalu.

Di semifinal Piala Dunia 2014, di stadion tersebut, Brasil dipermak Jerman dengan skor 7-1. Itu merupakan kekalahan terbesar Brasil sepanjang sejarah.

Beban harus kembali tampil di Stadion Mineirao diakui pelatih Brasil, Tite. Menurutnya, pemain yang tidak tampil saat dipermalukan Jerman bahkan akan terbebani.

“Memang bukan hal mudah kembali ke stadion tersebut. Namun, kami tahu harus bagaimana di segala situasi. Dua tahun telah berlalu dan kami kini berada di situasi berbeda,” jelas Tite.

Keinginan untuk menghapus kenangan buruk tersebut juga ditegaskan Paulinho. Menurutnya, laga melawan Argentina merupakan kesempatan Brasil untuk mengukir kembali sejarah.

“Kami memang tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi. Namun, kami bisa meninggalkan kesan bagus saat ini. Setelah apa yang terjadi pada 2014, ini merupakan kesempatan untuk bangkit saat melawan tim bagus,” tegas gelandang klub Tiongkok Guangzhou Evergrande itu.

Laga melawan Argentina juga menjadi laga berat bagi Neymar, anggota skuat Brasil di Piala Dunia 2014. Selain kenangan buruk empat tahun lalu, pemain Barcelona tersebut dibebani masalah hukum yang saat ini membelitnya.

Hakim Pengadilan Tinggi Spanyol Jose de la Mata memutuskan Neymar bersalah dalam kasus penggelapan dana dan korupsi. De la Mata menyebut Neymar dan orangtuanya harus diadili atas tuduhan yang berkaitan dengan proses pembeliannya dari Santos pada 2013.

Kasus itu sempat dihentikan pada Juli, tapi dibuka kembali Mahkamah Agung Spanyol dua bulan kemudian.

Berjuang pulih
Penyerang PSG Edinson Cavani yang tengah didera cedera menolak untuk bertahan di Prancis. Ia memilih pulang ke negaranya untuk berjuang pulih demi membela Uruguay. Los Charruas, julukan Uruguay, akan menjalani laga kandang menghadapi Ekuador.

Striker berusia 29 tahun tersebut mengalami cedera paha saat menghadapi Rennes pada Liga Prancis awal pekan ini. Pelatih Uruguay Oscar Tabarez pun berharap Cavani segera membaik dan bisa bermain untuk memperbesar peluang meraih kemenangan.

Akan tetapi, menaklukkan Ekuador bukanlah perkara mudah bagi Uruguay. Di dua laga terakhir melawan tim berjuluk La Tricolor tersebut, Uruguay harus menelan kekalahan. “Ini tidak akan mudah. Ekuador bermain bagus apabila tampil di laga tandang,” ujar Suarez.

Uruguay kini menempati peringkat dua klasemen sementara dengan tertinggal satu poin dari Brasil yang memimpin klasemen. (ESPN/BBC/R-2)

satria@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya