Gagalnya Perjudian Max Allegri

Satria Sakti Utama
04/11/2016 05:51
Gagalnya Perjudian Max Allegri
(AFP/MARCO BERTORELLO)

SKEMA pemain berbeda dipilih pelatih Juventus Massimiliano Allegri saat menghadapi Olympique Lyon di Turin, kemarin.

Namun, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Tuan rumah hanya bermain imbang 1-1 sehingga gagal menyegel tiket 16 besar dalam laga keempat Grup H Liga Champions itu.

Lazimnya, Max Allegri memainkan formasi 3-5-2 dengan lima gelandang tengah untuk memberi keseimbangan lebih.

Namun, eks arsitek AC Milan itu tampaknya berharap memburu gol lebih sehingga mengubah formasi menjadi 4-3-1-2 dengan duet penyerang Gonzalo Higuain-Mario Mandzukic, sedangkan Miralem Pjanic mendapat tugas baru sebagai trequartista.

Meskipun demikian, gol 'si Nyonya Tua' malah lahir dari titik putih lewat Higuain pada menit ke-13.

Sebaliknya, minus Giorgio Chiellini yang tengah cedera membuat kekuatan lini belakang I Bianconeri berkurang signifikan.

Hasilnya, Lyon menyamakan kedudukan melalui sundulan Correntin Tolisso.

"Mario bekerja keras, Gonzalo selalu mencoba di antara garis offside seperti karakteristiknya. Hanya itu pilihan saya dan mereka memberikan yang terbaik. Hasil ini bukan karena mereka," tukas Allegri.

"Semuanya menjadi salah ketika Lyon mampu menyamakan kedudukan. Kami terlalu mengambil risiko dengan memainkan bola panjang dan seharusnya itu tidak terjadi," imbuhnya.

Tambahan satu poin membuat juara bertahan Seri A itu harus bersabar untuk memastikan satu tiket menuju babak 16 besar.

Juventus kini turun ke posisi kedua Grup H dengan 8 poin, tertinggal dua angka dari Sevilla yang di laga terpisah sukses menggunduli Dinamo Zagreb 4-0.

Sebaliknya, satu poin sudah cukup memberikan asa bagi Les Gones mengejar peringkat dua besar.

"Saya senang dengan penampilan ini meski kami seharusnya bisa membawa pulang poin penuh. Namun, kami masih dalam posisi sulit untuk lolos ke babak knock-out," kata pelatih Lyon, Bruno Genesio.

Lolos

Dari empat tim yang diprediksi lolos ke babak gugur dalam laga kemarin, hanya Borussia Dortmund yang mampu mewujudkan ramalan itu.

Di Signal-Iduna-Park, mereka cukup menang 1-0 atas Sporting Lisbon untuk memastikan diri keluar dengan selamat dari Grup F yang juga dihuni Real Madrid.

Meskipun demikian, ada keganjil-an dalam laga itu saat penyerang andalan Pierre-Emerick Auba-meyang tidak dimainkan dan hanya menonton laga dari bangku penonton.

Tersiar kabar bahwa pemain asal Gabon itu tengah menerima sanksi dari klub, tapi pelatih Dortmund Thomas Tuchel menolak membuka aib sang bintang.

"Sangat sulit bermain tanpanya, tapi saya tidak punya pilihan, tapi ini adalah persoalan internal. Saya tidak ingin menambah spekulasi," tukas suksesor Juergen Klopp itu.

Beruntung, penyerang cadangan Adrian Ramos yang diplot sebagai ujung tombak sukses membayar kepercayaan Tuchel.

Ia menjadi pencetak satu-satunya gol dalam laga itu saat pertandingan baru berjalan 12 menit.

"Kami mengambil hal positif dari laga ini. Kami menginginkan empat geladang untuk mengontrol permainan. Sporting sangatlah kuat," tutup Tuchel.

(AFP/Football Italia/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya