Brasil Beri Penghormatan Terakhir untuk Carlos Alberto

RATUSAN orang termasuk legenda sepak bola Brasil, Rabu (26/10), berkumpul di sebuah pemakaman di Rio de Janeiro untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Carlos Alberto, kapten timnas Brasil yang menjadi juara Piala Dunia 1970.

Kerumunan yang mengenakan pakaian berwarna kuning dan hijau khas Brasil mengerumuni peti jenazah Carlos Alberto yang dibawa ke Pemakaman Iraja, di kawasan perumahan kelas pekerja di wilayah utara kota tersebut.

Carlos Alberto memimpin tim legendaris yang di dalamnya terdapat Pele menjadi juara Piala Dunia 1970 dimana Carlos Alberto mencetak salah satu gol terindah sepanjang turnamen itu.

Carlos Alberto meninggal dunia akibat serangan jatung pada Selasa (25/10) di usia 72 tahun.

Setelah ibadah duka selama 12 jam di markas besar Konfederasi Sepak Bola Brasil, peti jenazah Carlos Alberto yang diselubungi bendera Brasil diangkut menggunakan mobil pemadam kebakaran dan di bawa ke pemakaman dimana sebanyak 300 orang telah menanti.

"Beristirahatlah dengan tenang, kapten," ungkap sebuah spanduk besar yang dibawa seorang pendukung yang mengenakan jersey Fluminense, klub yang membuat Carlos Alberto terkenal.

Lagu kebangsaan Brasil dimainkan saat peti jenazah Carlos Alberto tiba di pekamaman dan diakhiri dengan tepuk tangah gemuruh.

Upacara pemakaman Carlos Alberto dihadiri para pendukung, keluarga, dan legenda sepak bola Brasil seperti Cafu, yang sama seperti Carlos Alberto berposisi sebagai bek kanan. Cafu adalah kapten timnas Brasil saat menjadi juara dunia 2002.

"Dia adalah kapten abadi kami. Dia adalah teladan bagi kami, di dalam maupun di luar lapangan," ujar Cafu.

Putra Carlos Alberto, Alexandre Torres, mengenakan jersey timnas Brasil yang dihiasi foto sang ayah saat melakukan selebrasi kala mencetak gol di laga final Piala Dunia 1970 melawan Italia di Mexico City.

Hadir juga di upacara pemakaman itu, Brito, rekan setim Carlos Alberto di Piala Dunia 1970 dan Tite, pelatih timnas Brasil saat ini. (AFP/OL-3)