Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERTEMUAN antara Manchester United dan Fenerbache dalam ajang Liga Europa di Old Trafford, Manchester, dini hari nanti, seakan membuka lagi memori indah Wayne Rooney pada 12 tahun silam.
Pada September 2004 Rooney yang masih berusia 18 tahun dan baru saja pindah dari Everton pada musim panas menjalani debutnya bersama 'Setan Merah'--julukan United--di Liga Champions Eropa melawan raksasa Turki tersebut.
Hasilnya, Rooney muda berhasil membuat publik 'Teater Impian' jatuh cinta pada pandangan pertama setelah mencatatkan penampilan impresif dengan sumbangan trigol (hattrick).
Manchester United menang 6-2 dan Rooney pun mendapat pujian setinggi langit dari pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson.
Mantan pelatih Aberdeen itu menyebut Wazza--sapaan Rooney--sebagai pemain muda terbaik yang pernah dilihatnya selama 30 tahun terakhir.
Debut Rooney tersebut menenggelamkan kilau legenda Manchester United Sir Bobby Charlton yang hanya mampu mencetak dua gol saat situasi serupa pada laga debut 1956 silam.
Rooney kala itu mendemonstrasikan kelihaian mengolah bola, kekuatan, serta menepis keraguan meski baru sembuh dari cedera patah kaki.
Akan tetapi, satu dekade berselang situasi tentu berbeda saat ini bagi kapten timnas Inggris itu.
Rooney tengah dirundung masalah konsistensi permainan yang menyebabkan dirinya mulai tersingkirkan di Manchester United, juga di timnas Inggris.
Meskipun begitu, Rooney masih berhasrat untuk bangkit dan menjadi starter.
"Tentu saya ingin bermain, tapi itu adalah keputusan pelatih. Saya akan berusia 31 tahun pekan depan, dan masih banyak pertandingan tersisa untuk saya. Jadi, saya tetap mempersiapkan diri dengan cara yang sama. Saya siap dan tidak ada keraguan ketika dibutuhkan," ujar Rooney.
Kontra Fenerbache, skuat asuhan Jose Mourinho dipastikan tampil dengan kekuatan penuh untuk memburu poin penuh.
Di dua laga awal Liga Europa musim ini, United terbilang tampil cukup mengecewakan.
Kalah dari Fayenoord di laga pembuka dan kemudian hanya menang 1-0 atas tim semenjana asal Ukraina, Zorya.
Penentu nasib
Di laga lain, posisi Frank de Boer di Inter Milan sedang berada di ujung tanduk setelah performa buruk klub itu di awal musim.
Tidak ayal pertarungan melawan wakil Inggris Southampton dalam lanjutan Grup K Liga Europa, dini hari nanti, bisa menjadi penentu nasib allenatore asal Belanda itu.
Sejak ditangani De Boer, La Beneamata menelan lima kekalahan dari 10 laga resmi.
Tiga di antaranya terjadi beruntun, termasuk dipermalukan 1-2 oleh Cagliari di depan pendukung sendiri, akhir pekan lalu.
Di pentas Liga Europa, rapor Inter lebih parah setelah ditaklukkan tim-tim lemah seperti Hapoel Be'er Sheva (0-2) dan Sparta Praha (1-3).
Oleh karena itu, kalah dari Southampton bisa menghapus peluang Inter lolos ke fase knock-out.
Kondisi menjadi kian pelik karena kapten sekaligus bintang Mauro Icardi juga terbelit masalah setelah terlibat perseteruan dengan fan terkait dengan buku yang ditulisnya.
"Icardi sudah mati bagi kami," tukas Franco Caravita, juru bicara Ultras, kelompok fan fanatik Inter.
(Goal/UEFA/Football Italia/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved