PT GTS Berkomitmen Patuhi Kebijakan Pemerintah

Satria Sakti Utama
18/9/2016 23:26
PT GTS Berkomitmen Patuhi Kebijakan Pemerintah
(TOPSKOR)

OPERATOR PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) menegaskan komitmen untuk terus sejalan dengan keputusan pemerintah terkait penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sempat mempermasalahkan dokumen Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang belum sepenuhnya dipenuhi oleh pemain atau pelatih asing yang beraksi di ISC A.

Kementerian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi itu mengirimkan surat teguran tertanggal 6 September lalu. Dari surat teguran pertama tersebut, Kemenpora mendasarkan kebijakannya pada data-data yang diberikan oleh Save Our Soccer (SOS).

Saat ditemui pascapengundian babak 16 besar ISC B di Jakarta Sabtu (17/9) lalu, Direktur Utama (Dirut) PT GTS Joko Driyono mengaku sudah membalas surat yang dikirimkan oleh Kemenpora dan dalam proses menyelesaikan kelengkapan berkas keimigrasian tersebut.

Jokdri--julukan Joko-- pun menjanjikan sebelum Selasa pekan depan (20/9) semua proses telah terselesaikan.

"Apapun policy dari pemerintah kita ikuti, kami harus tunduk kepada negara. Pokoknya tidak ada niatan untuk mengabaikan. Ada proses cepat atau lambat yang sudah kami sampaikan kendalannya kepada pemerintah," ujar Jokdri.

"Deadline surat tujuh hari setelah tanggal 6 September lalu kami sudah bersurat dan rencananya tanggal 20 September kami akan update semuanya dalam tiga terminal perizinan yakni Kemenpora, BOPI, dan Kemenakertrans," imbuhnya.

Terkait dana subsidi sebesar Rp5 miliar bagi seluruh tim yang berpartisipasi di ISC A, PT GTS mengonfirmasi telah mendistribusikan Rp3,5 miliar di antaranya. Sisanya akan akan diberikan sebesar Rp500 juta setiap bulannya hingga November mendatang. Dana itu nantinya akan dipotong sesuai dengan denda yang didapatkan masing peserta jika melakukan pelanggaran regulasi.

"Sampai saat ini telah mencapai Rp3,5 miliar dan sisanya didistribusikan sebanyak tiga kali dengan nilai Rp500 juta. Nanti akan dipotong denda tapi tidak semua tim seperti itu karena seperti Persipura memilih langsung membayar dendanya sehingga utuh yang diterimanya," tutup pria asal Ngawi ini. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya