Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
EURO 2024 tinggal tiga bulan lagi bergulir. Ada tiga tempat yang masih tersisa. Enam negara sedang berebut untuk tiga tiket tersisa itu. Partai hidup-mati untuk memperebutkan tiga tiket tersebut akan berlangsung Selasa (26/3) malam atau Rabu (27/3) dini hari WIB.
Selasa malam nanti Georgia akan bertemu juara Eropa 2004 Yunani. Pada partai penentuan kedua, negara yang sedang dilanda perang, Ukraina, akan berhadapan dengan Islandia. Satu tempat terakhir bakal diperebutkan oleh Wales dan Polandia.
Di tengah gempuran yang makin hebat dilakukan Rusia ke Ibu kota Kyiv, Ukraina terpaksa memindahkan home base mereka ke Wroclaw, Polandia, saat menjamu Islandia. Pelatih Serhiy Rebrov berharap bisa merebut tiket ke Jerman tahun depan sebagai simbol bahwa Ukraina masih eksis di tengah perang.
Baca juga : Spanyol Vs Kolombia: Spanyol Impresif, Kolombia Punya Catatan Apik
Rakyat Ukraina merasa sendirian dalam menghadapi perang karena konflik di Eropa Timur tidak lagi menjadi perhatian dunia. Kekejaman yang dilakukan Israel di Gaza yang menghancurleburkan Palestina lebih menarik simpati dunia.
Negara-negara Uni Eropa pun mengecam Israel karena perang brutal yang mereka lakukan. Israel tidak lagi membedakan antara militer dan sipil dengan memperlakukan semuanya sebagai musuh yang harus dibandingkan. Rumah sakit pun dihancurkan dengan peluru kendali sehingga banyak warga tidak berdosa yang menjadi korban.
Amerika Serikat, yang selama ini menjadi pendukung utama Israel, akhirnya tidak tahan melihat kekejaman yang terjadi. Pemerintahan Joe Biden kini menginisiasi adanya resolusi gencatan senjata di Gaza kepada Persatuan Bangsa-Bangsa.
Baca juga : Belanda Vs Skotlandia: Pemanasan Jelang Euro 2024
Beralihnya perhatian dunia dari Ukraina membuat mereka harus berjuang menunjukkan eksistensi. Dengan gagah berani, Oleksandr Zinchenko dan kawan-kawan sudah membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari ketertinggalan untuk menyingkirkan Bosnia-Herzegovina 2-1 dan maju ke final play-off
.
Tidak boleh salah
Baca juga : Kembali ke Timnas Inggris Menutup Babak Cedera Joe Gomez
Pertandingan play-off harus dijalani dengan penuh kesungguhan karena kesempatannya hanya sekali. Partai Selasa nanti tak ubahnya seperti laga final. Tidak boleh ada sedikit pun kesalahan karena bisa berakibat terbangnya harapan untuk tampil di putaran final Juni mendatang.
Pelatih Wales Rob Pages bahkan menyebutkan kemenangan 4-1 atas Finlandia yang membawa tim asuhannya lolos ke final play-off ibarat baru babak pertama. Pertandingan Selasa nanti merupakan babak kedua yang menentukan akhir perjalanan.
“Lawan yang harus kami hadapi Selasa nanti adalah tim yang tangguh. Akan tetapi, kalau kami bisa menampilkan level permainan seperti ketika menghadapi Kroasia dan Turki di penyisihan grup, hasilnya akan seperti apa yang diharapkan,” tegas Page.
Baca juga : Toni Kroos Kembali Perkuat Timnas Jerman di Piala Eropa 2024
Apalagi pertandingan Wales versus Polandia nanti akan dilangsungkan di Cardiff. “Di kandang kami 20 kali tidak terkalahkan dari 23 kali pertandingan. Oleh karena itu, kami tidak peduli siapa lawan yang harus dihadapi dan kami akan berupaya untuk terus melaju,” ujar pelatih Wales itu.
Page tidak menutup mata Polandia yang akan dihadapi merupakan tim yang matang. Apalagi, mereka memiliki penyerang yang sangat produktif, Robert Lewandowski. Untuk itulah, ia akan mempersiapkan taktik dan strategi yang tepat untuk menghadapi Polandia.
Pelatih Finlandia Markku Kanerva mengucapkan selamat atas keberhasilan Wales melaju ke ‘final play-off’. “Kami tampil buruk pada awal dari dua babak yang dijalani sehingga harus kebobolan. Kami sebenarnya bermimpi bisa lolos ke putaran final, tetapi ternyata tidak pernah terjadi,” kata Kanerva.
Baca juga : Nagelsmann Sebut Grup A Euro 2024 Cukup Menarik
Wales akan menjadi wakil ketiga Inggris Raya apabila bisa lolos ke putaran final. Sebelumnya Inggris dan Skotlandia sudah memastikan merebut dua tiket dari 24 tim yang akan bertarung pada putaran final Piala Eropa 2024.
Mengasah diri
Baca juga : Kroasia Amankan Tiket Kualifikasi Terakhir Euro 2024
Inggris yang berupaya meraih kembali prestasi level internasional sejak memenangi Piala Dunia 1966, terus mengasah diri untuk meraih harapan itu. Sabtu (23/3) malam ini Gareth Southgate memilih Brasil sebagai lawan untuk memoles tim asuhannya itu.
‘Tim Samba’ merupakan pilihan yang paling cocok karena merupakan tim terbaik dunia. Meski prestasi Brasil selama lebih dari 20 tahun tidak gemerlap, Inggris tidak pernah menang apabila berhadapan dengan ‘Tim Samba’.
Pertandingan di Stadion Wembley meski hanya uji coba, tetap penuh gengsi. Setidaknya bagi Harry Kane dan kawan-kawan mendapat kesempatan untuk bisa mengalahkan Brasil dan akan menjadi modal berharga untuk tampil di Jerman pada Juni mendatang.
Baca juga : Lolos Euro 2024, Gli Azzurri Berambisi Pertahankan Gelar
Sayang, Kane mungkin absen pada pertandingan malam ini. Penyerang paling produktif dalam sejarah St George’s Cross itu harus istirahat setelah cedera saat tampil di kompetisi Bundesliga.
Southgate juga tidak bisa menampilkan penyerang sayap asal Arsenal Bukayo Saka yang cedera saat menjalani latihan bersama. Saka diboyong kembali ke Arsenal karena dibutuhkan the Gunners untuk bertemu Manchester City pekan depan.
Untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Kane, Southgate kemungkinan mencoba ujung tombak asal Aston Villa Ollie Watkins untuk menggantikan. Sementara itu, posisi Saka akan diisi penyerang sayap the Citizens, Phil Foden.
Baca juga : Cristiano Ronaldo Dkk Cetak Rekor 100% di Kualifikasi Euro
Brasil tampil di Wembley di bawah kepemimpinan baru Dorival Junior yang baru ditunjuk Januari lalu untuk menggantikan pelatih sementara, Fernando Diniz. Junior diharapkan bisa mengangkat prestasi Selecao yang terpuruk di urutan keenam penyisihan Piala Dunia 2026 di bawah Venezuela.
Junior tidak perlu khawatir dengan gaya permainan Inggris karena banyak pemain Brasil yang berlaga di Liga Primer. Lima dari tujuh gelandang yang dipanggil Junior bermain di klub Inggris, yakni Andreas Pereira (Fulham), Bruno Guimaraes (Newcastle United), Douglas Luiz (Aston Villa), Joao Gomes (Wolves), dan Lucas Paqueta (West Ham United).
Sementara itu, satu penyerang yang bermain di Liga Primer yang dibawa Junior ialah Richarlison. Penyerang yang bermain untuk Tottenham Hotspur itu merupakan salah satu mesin gol produktif di Liga Primer.
Baca juga : Portugal Raih Kemenangan ke-10 Beruntun di Kualifikasi Euro 2024
Sebenarnya masih banyak pemain Brasil yang memilih berlaga di Liga Primer. Dua kiper utama mereka, Alisson Becker dan Ederson, tidak bisa bergabung karena cedera. Center-back asal Arsenal Gabriel Magalhaes juga harus absen karena cedera.
Dengan Brasil yang tidak lengkap, Inggris bisa berharap mencatat prestasi besar untuk bisa mengalahkan ‘Tim Samba’. Hanya saja mereka harus berhati-hati karena Junior memiliki gelandang yang paham bagaimana menjinakkan permainan Inggris dan dua penyerang sayap asal Real Madrid, Vinicius Junior dan Rodrygo, yang bisa mengubah permainan.
Peran gelandang Inggris Jude Bellingham yang sama-sama bermain di Real Madrid menjadi sangat penting karena ia bisa mengingatkan rekan-rekannya bagaimana menjinakkan dua penyerang ‘Tim Samba’ itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved