Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PAUL Pogba mengungkapkan penantian panjangnya untuk kembali ke Manchester United telah mengembalikan senyumnya.
Mimpi buruk saat Prancis ditaklukkan Portugal di final Piala Eropa 2016 nyatanya masih membekas di benaknya. Gol tunggal Eder di babak tambahan menghancurkan mimpi skuat Les Bleus--julukan Prancis--sekaligus membuat mereka gagal mengulang memori meraih gelar Piala Eropa 1984 di rumah sendiri. Namun, kepastian untuk kembali merapat ke ‘Setan Merah’--julukan Manchester United--membuat pemain 23 tahun itu mulai memiliki asa baru.
“Itu tentu menyedihkan karena kami kalah di final dan di rumah kami sendiri. Namun, sekarang saya merasa senang. Selalu ada hal buruk untuk sesuatu yang baik,” jelas Pogba.
Manchester United telah menuntaskan seluruh kesepakatan dengan Juventus untuk membawa pulang Pogba ke Old Trafford. Banderol yang hampir mencapai 89 juta pound sterling atau senilai Rp1,53 triliun menjadi mahar fantastis.
Nilai itu sekaligus memecahkan rekor transfer termahal sejagat. Rekor itu sebelumnya disematkan kepada bintang Real Madrid Gareth Bale saat hijrah dari Tottenham Hotspur.
Il Polpo Paul--julukan Pogba-- pernah berseragam United. Namun, minimnya kesempatan bermain di tim utama membuatnya hijrah ke Juventus saat usianya masih 19 tahun. Kala itu ‘si Nyonya Tua’--sebutan Juventus--hanya membayar 800 ribu pound sterling untuk mendapatkan jasa Pogba muda. Setelah empat tahun berselang, United harus mengeluarkan kocek 100 kali lipat lebih untuk membuat titisan Patrick Vieira kembali pulang.
“Saya merasa telah bepergian untuk berlibur dan sekarang waktunya saya kembali pulang. Saya pikir inilah takdir. Pertama, ibu saya mengatakan saya akan kembali dan saya hanya mengatakan ‘Anda tidak pernah tahu, lihatlah saja nanti’.Ini menjadi tantangan besar untuk saya,” tambahnya.
Pogba menjadi rekrutan keempat Manchester United musim ini. Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, dan Henrikh Mkhitaryan telah mendahului langkah Pogba untuk bergabung di bawah arahan arsitek baru Jose Mourinho.
Optimisme Mou
Mou--sapaan Mourinho--percaya Pogba akan menjadi bagian dari kesuksesan Manchester United di masa depan. Tugas pelatih asal Portugal itu saat ini ialah tinggal memoles talenta luar biasa itu untuk meraih target tim. “Paul merupakan pemain terbaik dunia dan akan menjadi kunci penting United untuk membangun masa depan. Dia masih muda dan akan terus berkembang,” tukas Mourinho.
Akan tetapi, bola panas perdebatan banderol selangit Pogba pun terus berlanjut. Eks pemain Liverpool yang kini menjadi pengamat sepak bola, Graeme Souness, menilai keputusan United merogoh kocek dalam sangat berisiko. Terlebih nilai mahal itu dikeluarkan untuk menggaet seorang gelandang, bukan pemain bertipe menyerang, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Mantan pelatih Newcastle United itu bahkan berani memprediksi jika Zlatan Ibrahimovic yang didapatkan secara gratis akan lebih memiliki pengaruh bagi tim ketimbang Pogba. “Saat ini saya mengatakan Ibrahimovic akan memberikan dampak lebih besar untuk United musim ini karena dia punya segalanya. Tentu usianya yang sudah 34 tahun tidak akan sebaik empat tahun lalu, tapi ia pemain berkarisma,” kata Souness. (Goal/R-1)
satria@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved