Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KONGRES Luar Biasa (KLB) PSSI tahap pertama yang digelar di Jakarta telah berakhir, kemarin. Enam agenda yang dibahas pun telah difinalisasi PSSI dan seluruh pemilik hak suara dengan suasana relatif kondusif. Hanya segelintir interupsi yang mengganggu penyelenggaran KLB tersebut. Salah satunya ialah penolakan voters untuk melakukan pemungutan suara secara digital.
Dari finalisasi anggota komite pemilihan (KP), sejumlah nama yang dikenal dekat dengan K-85 pun terpilih. Sebut saja Manajer Madura United Haruna Soemitro, Sekretaris Umum Yayasan Persija Muda Budiman Dalimunthe, dan Wakil Presiden PS TNI Theo Hartono menjadi bagian keanggotaan KP.
Ketiganya akan melengkapi anggota lain yang diisi Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Bali Gusti Gede Putra Wirasana serta mantan pengurus PSSI IGK Manila yang diplot menjadi wakil bagi Jenderal (Purn) Agum Gumelar.
Nama M Nigara yang pada awalnya diplot mengisi keanggotaan komite banding pemilihan (KBP) harus rela dilengserkan pemilik hak suara. Ia digantikan Sekretaris PS TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Dodik Wijanarko. Wakil ketua KBP akan diisi Hamid Awaludin untuk mendampingi Erick Thohir.
Daftar anggota KP dan KBP itu tentu menguatkan sinyal bahwa K-85, kelompok yang diisi 92 anggota voters, akan mendorong calon tunggal sebagai kandidat ketua umum dalam kongres pemilihan pada Oktober mendatang.
Calon pun diprediksi bukanlah nama lama yang akrab dengan PSSI saat ini. Jika dilihat dari peta persaingan, kandidat calon ketua umum masih dominan mengarah ke nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi. Dukungan kepada perwira tinggi berusia 55 tahun itu pun semakin mengemuka pasca-KLB.
“Persija sebelumnya belum mengonfirmasi siapa ketua yang didukung, tapi sekarang kita mencalonkan Pak Edy (Pangkostrad) sebagai ketua umum,” ujar Presiden Persija Ferry Paulus.
Selain itu, forum memutuskan kongres pemilihan akan dipercepat dari sebelumnya pada 31 Oktober menjadi 17 Oktober 2016. Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dipertimbangkan menjadi tuan rumah kongres pemilihan itu.
Harapan FIFA
Perwakilan FIFA Primo Corvaro yang hadir langsung di Jakarta menyebut KLB yang berjalan cukup kondusif menjadi harapan baru bagi Indonesia.
Ia berharap Indonesia dapat segera bangkit dari keterpurukan demi prestasi lebih baik di masa mendatang.
“Kami telah mengobservasi kongres ini dan melihat langsung. Saya menilai banyak harapan sekarang ini. Setelah pemilihan nanti Indonesia akan dapat langsung memperbaiki diri dan FIFA sangat mendukung anggotanya, apalagi Indonesia punya potensi yang besar dalam sepak bola,” ujar Primo Corvaro.
Ia pun mengaku puas karena pemilik hak suara menghormati rekomendasi FIFA yang meminta kongres pemilihan digelar pada 17 Oktober mendatang. Padahal K-85 sebelumnya berkukuh ingin menyelenggarakan dalam jangka waktu lebih pendek lagi, yakni pada 11 September. (Rul/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved