Celtic Harus Belajar dari Memori 2014

AFP/AP/Sat/R-2
03/8/2016 09:41
Celtic Harus Belajar dari Memori 2014
(AFP/OZAN KOSE)

CELTIC boleh jadi difavoritkan untuk dapat melaju ke putaran final Liga Champions Eropa saat melakoni laga kedua babak ketiga kualifikasi melawan Astana dini hari nanti. Namun, the Bhoys wajib belajar dari masa lalu jika tidak ingin mengulang kesalahan pada 2014 silam.

Celtic diuntungkan setelah penyerang Leigh Griffiths mampu mencetak gol di penghujung waktu untuk menutup laga dengan hasil seri 1-1 di pertemuan pertama 27 Juli lalu. Hasil itu tentu membuat skuat asuhan Brendan Rodgers cukup menahan imbang 0-0 atau meraih kemenangan minimal satu gol di leg kedua nanti untuk lolos ke putaran final.

Akan tetapi, memori dua tahun silam wajib menjadi acuan agar Celtic tidak jemawa. Seperti halnya melawan Astana, Celtic kala itu juga difavoritkan setelah mampu mengamankan skor 1-1 dengan NK Maribor di kandang lawan. Namun, wakil Slovenia tersebut nyatanya mampu membalikkan prediksi dengan meraih kemenangan tipis 1-0 di Celtic Park. Celtic yang selangkah lagi lolos ke putaran final Liga Champions 2014/2015 pun kalah agregat 1-2 dari Maribor.

"Saat itu memang menjadi masalah mental yang sangat berat untuk dihadapi, tapi memori tersebut akan memberikan pemain kewaspadaan tinggi di laga ini," tukas salah satu pelatih tim senior Celtic John Kennedy.

"Kami ingin memastikan hasil positif kali ini dan mendapat gol tandang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kami. Hasil imbang memberikan keseimbangan untuk kami dan memberikan cara pandang positif laga ini," imbuhnya.

Di laga lain, tugas berat menanti AS Monaco saat menjamu Fenerbahce di Stade de Louise II. Tuan rumah harus mencetak minimal dua gol tanpa balas jika ingin lolos ke babak play-off menyusul kekalahan 1-2 di leg pertama.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya