Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEJUMLAH pihak meragukan kemampuan Eduard Tjong yang dipercaya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia untuk menangani tim nasional U-19 pada laga Piala AFF 2016 yang berlangsung pada September mendatang. Alasannya sederhana, Eduard tidak memiliki prestasi yang membanggakan selama melatih klub-klub di Indonesia.
Hal itu pun disadari betul oleh Edu. Itu sebabnya mantan pelatih PS TNI itu siap membayar kepercayaan yang diberikan PSSI kepadanya.
Caranya dengan memberikan prestasi maksimal. Untuk itu, meski waktu persiapan timnas U-19 mepet, ia menargetkan bisa membawa skuat ‘Garuda Muda’ itu lolos dari babak penyisihan grup Piala AFF U-19.
"Kalau berbicara tanggung jawab, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Apalagi sepak bola Indonesia baru saja terbebas dari sanksi dan ada ajang (Piala AFF U-19), sayang kalau dilewatkan. Kalau bisa lolos fase grup, kenapa tidak? Yang penting terbaik buat timnas U-19," tegas Edu.
Timnas U-19 pernah mengharumkan nama Indonesia saat berlaga di Piala AFF U-19 2013. Di bawah asuhan Indra Sjafri, timnas U-19 berhasil menjadi juara Piala AFF yang belum pernah mereka raih sejak bergulirnya kejuaraan itu pada 2002.
Edu pun tidak menampik jika ekspektasi besar masyarakat tentu berada di pundaknya. Sebagai pelatih, ia pun pasti akan dibanding-bandingkan dengan pelatih sebelumnya. Karena itu, ia berencana menggelar pemusatan latihan mulai 25 Juli mendatang.
"Belum tahu berapa pemain yang akan diseleksi. Kalau bisa, 30 pemain sajalah. Misalnya dari PPLM (Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa) kita minta kirim yang bagus, soalnya sudah tidak ada waktu lagi," ujar Edu.
Pada bagian lain, Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim menyebut Eduard Tjong layak terpilih karena memiliki sekolah sepak bola di Solo, Jawa Tengah, dan memiliki latar belakang keluarga sepak bola.
"Eduard mempunyai latar belakang yang baik di usia muda. Dia juga mempunyai akademi di Solo dan pernah menjadi pemain tim nasional. Dia juga dibesarkan keluarga yang kental dengan sepak bola," ujar Azwan.
Pada bagian lain, Kelompok 85 mengaku belum menentukan nama-nama calon pengganti Komite Eksekutif PSSI. Ketua Kelompok 85 Umuh Muchtar mengatakan Kelompok 85 baru akan mengadakan pertemuan pada pekan depan. "Minggu depan akan ada halalbihalal dengan klub-klub Kelompok 85. Nanti setelah ada pertemuan, baru diputuskan," ujar Umuh.
Namun, Umuh menegaskan Kelompok 85 tidak akan menerima calon yang diajukan Komite Eksekutif PSSI. (Rul/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved