Kelompok 85 Desak Percepat KLB

Rul/R-2
01/7/2016 05:00
Kelompok 85 Desak Percepat KLB
(ANTARA/Wahyu Putro A)

KELOMPOK 85 meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Desakan itu untuk menanggapi surat yang dikirim Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kepada PSSI yang berisi agenda untuk menyelenggarakan KLB.

Dalam surat tertanggal 24 Juni 2016 yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim tersebut, FIFA menjadwalkan penetapan perangkat komite pemilihan pada 3 Agustus mendatang. Namun, Kelompok 85 berharap KLB dapat digelar di hari yang sama.

“Kita diminta mengikuti tanggal 31 Oktober itu, tetapi lebih cepat lebih baik. Kalau bisa lebih baik, sekalian ramai-ramai tanggal 3 Agustus langsung dipilih karena bujet dan biaya perjalanan juga mahal, ada yang dari Papua, Aceh, makanya lebih baik secepatnya. Buat apa kita buang-buang bujet,” ujar Yabes Tanuri, CEO Bali United, kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Selain penetapan anggota komite, FIFA juga menyaran­kan agar pada hari yang sama diputuskan apakah KLB akan merombak seluruh Komite Eksekutif (Exco) PSSI atau hanya memilih pengganti tiga kursi Exco, yaitu ketua umum dan dua wakil ketua umum. Sekretaris Tim 85 Budiman Dalimunthe menyatakan pihaknya masih tetap sama dengan kesepakatan yang terjadi saat kunjungan FIFA dan AFC ke Indonesia pada Senin (20/6) lalu.

“Kami dari awal memang meminta semua pengurus PSSI mulai dari anggota Exco sama ketua dan wakil ketua umum dikocok ulang. Tidak ada opsi seperti yang ada di surat FIFA (hanya 3 orang yang diganti). Jadi kami konsisten menginginkan itu, seperti kesepakatan yang terjadi saat perwakilan FIFA dan AFC datang ke Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan surat tersebut, FIFA menunjuk Agum Gumelar sebagai ketua Komite Pemilihan, dan Erick Thohir menjadi Ketua Ban­ding Pemilihan. Agum pun mengatakan ia belum mengetahui adanya penunjukan secara resmi dirinya oleh FIFA sebagai Ketua Komite Pemilihan. Namun, Agum akan mempelajari isi surat tersebut terlebih dahulu sebelum menentukan sikap.

“Itu tergantung dari saya mau menyanggupi sebagai ke­tua atau enggak, karena saya harus lihat dahulu isi suratnya. Kalau pun ini terjadi dan saya jadi ketua kongres, saya ingin KLB ini sebagai jalan terakhir,” pungkas Agum.

Adanya tuntutan dari Kelompok 85 yang mewakili suara mayoritas voter di PSSI membuat KLB 90% harus dilaksanakan. Anggota Exco PSSI Toni Apriliani berharap KLB dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. (Rul/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya