Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PASCAPERTEMUAN antara PSSI, Kelompok 85, dan delegasi FIFA-AFC, Senin (20/6) lalu, FIFA resmi mengirimkan surat kepada PSSI yang berisikan agenda untuk kongres luar biasa (KLB) pada 3 Agustus mendatang atau KLB untuk penetapan perangkat pemilihan.
Dalam surat yang dikirimkan pada Jumat (24/6) lalu tersebut, FIFA memberikan beberapa notifikasi yang sebelumnya sudah disepakati dalam pertemuan.
Salah satunya kepastian status Hinca Panjaitan yang akan menjadi acting ketua umum PSSI hingga KLB pemilihan paling lambat 31 Oktober berlangsung.
FIFA juga menyarankan kongres 3 Agustus untuk memutuskan KLB hanya untuk memilih ketua umum PSSI dan dua anggota Exco PSSI yang mundur atau seluruh anggota Exco PSSI hasil KLB pada 18 April 2015 lalu.
Yang paling baru dalam surat FIFA ialah penentuan komite pemilihan akan dipimpin langsung oleh Jenderal (Purn) Agum Gumelar.
Bos Inter Milan yang menjadi wakil pemerintah, Erick Thohir, ditugaskan untuk memimpin penetapan komite banding pemilihan.
Sementara itu, PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) memutuskan untuk memberikan hukuman maksimal kepada the Jakmania--suporter Persija.
The Jakmania dilarang datang ke stadion untuk menyaksikan langsung tim kesayangan sampai musim ISC berakhir.
Akan tetapi, hukuman itu seperti setengah hati karena PT GTS tidak menampik kehadiran penonton dalam setiap laga Persija Jakarta.
Menurut Direktur Utama PT GTS Joko Driyono, larangan hadirnya the Jakmania dibatasi dengan penggunaan atribut dan tingkah laku di dalam stadion, seperti menyanyikan yel-yel.
"Bukan orangnya yang kami larang, tapi fan yang terasosiasi dengan the Jakmania. Jadi selama tidak menggunakan atribut atau menyanyikan yel yang menggambarkan the Jakmania, kami tidak larang. Sederhananya seluruh atribut the Jakmania dilarang masuk," tukas Jokdri di Jakarta, kemarin.
Perihal hukuman itu akan memberikan efek jera atau tidak, Joko menambahkan hal itu bergantung pada personal yang mendapat hukuman tersebut.
"Mau dihukum seperti apa pun kalau tidak ada sensitivitas sama saja. Namun, kita punya keyakinan dengan kedewasaan, ini menjadi efek jera," imbuhnya.
Pada bagiann lain, anggota kelompok 85, Haruna Soemitro megaku meragukan surat FIFA tersebut.
"Kami sudah membaca surat itu dan surat itu jauh dari kesepakatan. Kami sudah memberikan surat balasan ke FIFA untuk meninjau kembali," kata Haruna yang juga manajer klub Madura United. (Sat/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved