Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUPORTER klub Arema FC yang dikenal dengan sebutan Aremania bersama-sama mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo berkenaan dengan penanganan tragedi yang menewaskan 135 orang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.
"Berkirim surat kepada Presiden ini sebagai bentuk usaha dari Aremania untuk meminta secercah keadilan," kata Firman, seorang Aremania, di Kota Malang, hari ini.
Firman mengatakan bahwa ada kurang lebih 500 surat dari Aremania yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.
Sejumlah Aremania mengirimkan surat untuk Presiden melalui Kantor Pos Cabang Utama Malang pada Kamis sekitar pukul 11.30 WIB.
"Kemungkinan setiap hari akan bertambah (surat yang dikirimkan kepada Presiden), karena ada beberapa dari warga atau kawan-kawan yang belum bisa hadir saat ini, yang bisa berkirim surat secara pribadi," kata Firman.
Baca juga: Iriawan Pastikan PSSI akan Patuhi Masukan FIFA Soal KLB
Dalam surat-surat yang dikirimkan kepada Presiden, Aremania menyampaikan suara-suara dari korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
"Harapan kami, Presiden langsung ikut memantau perkembangan untuk kelanjutan (penanganan) kasus. Selain itu, Presiden juga harus ikut mengawal (penanganan) kasus tersebut bersama Aremania," kata Firman.
Kepala Kantor Pos Cabang Utama Malang Akhmad Ridwan mengatakan bahwa Kantor Pos menerima ratusan surat yang ditujukan ke Istana Negara di Jalan Veteran Nomor 17, Jakarta Pusat.
"Hari ini kami menerima pengiriman surat dari Aremania yang ditujukan ke Bapak Presiden. Seluruh surat yang diposkan akan kita sampaikan," katanya.
Ia mengatakan bahwa surat-surat dari Aremania untuk Presiden diperkirakan sampai ke tujuan dalam waktu dua hari.
"Biasanya dua hari. Tinggal nanti proses birokrasi di sana. Rekan-rekan di Jakarta akan kita minta laporannya terkait penyampaian ke Presiden," kata dia.
Pada malam 1 Oktober 2022 terjadi kericuhan selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kericuhan itu mengakibatkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka.(Ant/OL-4)
CAWAPRES paslon 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan bahwa dirinya dan capres Anies Baswedan akan menuntaskan kasus Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur.
Ari menekankan pentingnya transparansi, keadilan, dan fokus pada korban dalam penanganan kedua kasus itu
Menurut data KPAI, tragedi nahas tersebut mengakibatkam 44 anak meninggal dunia.
Anggota Komisi X DPR RI Hassanudin Wahid berharap tragedi yang menewaskan 135 orang suporter Arema Malang tersebut dapat segera dibuka seterang-terangnya.
"FIFA mendorong pemerintah melakukan perbaikan, PSSI juga instrospeksi diri, dan yang ingin kita lakukan itu percepatan supaya tidak ada lagi tragedi Kanjuruhan."
PERWAKILAN keluarga korban Kanjuruhan menyampaikan aspirasi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Salah satunya, yakni menyinggung penggunaan gas air mata.
Ketika gagal juara, muncul desakan pelatih harus mundur, diikuti kritik kebobrokan pengurus PSSI. Kritikan berlanjut ke kualitas kompetisi yang buruk.
Mahfud berjanji hasil audensi dirinya dengan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
Polda Jawa Timur juga disebut belum menyasar tentang kekerasan terhadap anak seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
KELUARGA korban hingga penyintas tragedi Kanjuruhan sambangi Bareskrim Mabes Polri guna melakukan pelaporan atas tragadi maut pada 1 Oktober lalu
Polri akan meminta keterangan dari ketua Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad iriawan alias Iwan Bule dan juga Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved