Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Calon Tim Paling Berbahaya di Qatar

Akmal Fauzi
28/10/2022 08:35
Calon Tim Paling Berbahaya di Qatar
Timnas AS(AFP/JOSE JORDAN)

TIMNAS Amerika Serikat (AS) kembali berlaga di ajang Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di Qatar pada musim dingin nanti. AS menjadi salah satu wakil dari CONCACAF di turnamen sepak bola terakbar sejagat itu.

Sepanjang sejarah Piala Dunia, AS 10 kali lolos ke babak utama. Prestasi terbaik AS ialah juara tiga di Piala Dunia 1930. AS kembali ke Piala Dunia setelah gagal lolos pada edisi 2018. The Stars & Stripes menjadi tim termuda di antara 32 negara. Usia rata-rata tim AS dalam kualifi kasi ialah 23,82 tahun. Ghana menjadi kontestan
termuda kedua dengan rata-rata pemain berusia 25,67 tahun.

Skuad yang disebut generasi emas paling berbakat, tetapi tidak konsisten dan tidak terbukti. Pada kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONCACAF, AS juga hampir tidak lolos karena menempati posisi ketiga. 

Penampilan inkonsisten itu yang harus diubah jelang terbang ke Qatar. "Saya benar-benar khawatir. Tidak ada dalam dua pertandingan persahabatan terakhir yang membangun kepercayaan diri. Kami masih melihat pemain kunci berjuang dengan waktu permainan di klub.

Kami juga melihat pemain kunci pulih dari cedera. Tidak ada persiapan yang seharusnya memberi Anda banyak kepercayaan diri," kata mantan kiper AS Kasey Keller.
Meskipun diisi banyak pemain muda dan bahkan baru mengikuti turnamen akbar di sepak bola, pelatih AS Gregg Berhalter yakin dengan skuad mudanya. "Jika kami lolos pada 2026 dan kami memiliki tim yang sama, kami masih lebih muda dari tim yang tidak lolos pada 2018, dan ya, begitulah mudanya tim ini,” kata
pelatih berusia 49 tahun itu.

AS akan membuka laga di Grup B melawan Wales pada 21 November, kemudian melawan Inggris pada 25 November, dan terakhir melawan Iran pada 29 November.
Inggris dan Wales diyakini akan menjadi ujian berat bagi AS. Namun, jika tim asuhan Berhalter bisa mengatasi kedua tim itu, peluang lolos cukup terbuka.

Mantan pemain depan AS Landon Donovan menilai untuk mendapatkan hasil yang baik, kuncinya ialah saat melawan Wales di laga pertama. “Jika berjalan dengan baik
lebih awal, kami bisa menjadi tim yang sangat berbahaya di turnamen ini. Jika tidak, saya bisa melihatnya tidak berjalan dengan baik sama sekali. Saya tidak melihat
terlalu banyak jalan tengah hanya karena tim muda yang tidak berpengalaman memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat, sangat tinggi dan sangat bagus atau sangat rendah," kata Donovan.

Meskipun secara materi pemain AS lebih unggul ketimbang Wales dan Iran, kematangan bakal menjadi masalah utama. Pasalnya, pemainpemain andalan skuad AS,
seperti Sergino Dest (AC Milan) dan Christian Pulisic (Chelsea), masih tampil inkonsisten bersama timnya.

“Jelas bukan hasil yang kami harapkan untuk masuk ke Piala Dunia,” kata Pulisic.

Christian Pulisic

AFP/JOSE JORDAN

 

Harus jawab keraguan 

Pulisic lagi kehilangan taring di Chelsea, juga di timnas AS. Namun, Pulisic punya ambisi di Qatar untuk bisa membawa negaranya berprestasi.

Penampilannya kerap naikturun bersama Chelsea sejak bergabung pada 2019. Belum lagi, cedera hamstring dan ototnya kerap kumat sehingga harus beberapa kali masuk ruang perawatan.

Di jeda internasional sebelum menuju Qatar, Pulisic gagal bawa AS menang. ‘Negeri Paman Sam’ kalah 0-2 dari Jepang dan seri 0-0 atas Arab Saudi.
Pulisic memang menjadi sosok penting di timnas AS bahkan sosoknya sempat didapuk menjadi kapten saat bertanding. Pulisic memulai debut di timnas Amerika pada
Maret 2016 atau saat berusia 17 tahun.

Dia sudah tampil dalam 50 pertandingan dengan 21 gol. Gol internasional terakhir Pulisic datang saat melawan Panama pada Maret lalu ketika ia mencetak hat-trick dalam kemenangan 5-1.

Eks pemain timnas AS, Brian Dunseth, menilai agar publik jangan terlalu berharap kepada Pulisic. Dunseth tak mau terbuai dengan penilaian berlebih publik kepada Pulisic. Dunseth menilai Pulisic menjadi pemain yang sedikit berperan daripada seseorang yang mampu mengatur permainan seperti bintang Denmark Christian Eriksen.

"Dia adalah pemain yang sangat bagus, tetapi dia adalah bagian yang rumit. Dia bukan titik fokus dan itulah yang harus dipahami orang, Pulisic membuat tim Anda lebih baik, tetapi Christian Pulisic tidak akan menjadi pemain seperti Christian Eriksen," ujarnya.

Kendati demikian, Berhalter yakin pemain berusia 24 tahun itu akan berkembang di Qatar. AS menghadapi Wales, Inggris, dan Iran di babak penyisihan grup.
"Dia baru berusia 24 tahun. Anda tahu dia telah melihat semuanya, melakukan semuanya. Saya pikir Piala Dunia akan menjadi momen yang hebat baginya sebagai pemain," kata Berhalter.

Pulisic tidak patah ara. Dia bahkan merasa terpacu dan menyebut timnya tengah mengasah mental untuk dapat memenangi gelar pertamanya di tahun ini.
Pulisic mengaku tak sabar menghadapi Inggris di Piala Dunia. Sebagai pemain Chelsea dia sedikit banyak mengetahui kekuatan Inggris yang menjadi salah satu lawan berat di fase grup. "Kami akan masuk dengan mentalitas dan pola pikir ingin memenangi Piala Dunia," kata Pulisic. (BBC/AFP/
Sportbible/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya