Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Anggap Remeh Laga Arema FC vs Persebaya, PSSI: Kami Positif Thinking Aja

Akmal Fauzi
02/10/2022 14:51
Anggap Remeh Laga Arema FC vs Persebaya, PSSI: Kami Positif Thinking Aja
PSSI(ANTARA)

PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakui adanya rekomendasi yang tidak dijalankan panitia pelaksana (panpel) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga untuk menggelar pertandingan sore hari antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10). Sanksi untuk Indonesia juga menanti atas insiden yang menewaskan 129 orang tersebut.

Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan PSSI dan PT LIB selalu berdiskusi terkait pertandingan khususnya laga yang mengundang animo besar penonton. Terkait laga Arema FC dan Persebaya, Yunus mengatakan PT LIB dan Panpel sudah melakukan diskusi terkait teknis dan waktu pertandingan. Salah satu poin yang disepakati adalah tidak diizinkannya suporter Persebaya ke Kanjuruhan.

Atas dasar itu, kata Yunus, PT LIB dan panpel memutuskan untuk tetap melanjutkan pertandingan pada malam hari meskipun ada rekomendasi dari kepolisian untuk memajukan waktu pertandingan ke sore hari.

"PSSI dan LIB tentu ada diskusi pertandingan big match. Yang jelas itu ada pembahasan suporter tim tamu untuk tidak datang. Kami positif thinking tidak terjadi apa-apa karena tidak ada rivalitas kedua suporter," kata Yunus dalam konferensi pers di Jakata, Minggu (2/10).

"Panpel dan LIB akhirnya dipersilakan malam hari dengan satu persyaratan suporter lawan tidak hadir dan itu jadi rujukan, berpositif thinking karena tidak ada rivalitas suporter," lanjutnya.

Yunus menyatakan prosedur operasional standar telah dikomunikasikan PT LIB serta panitia pelaksana pertandingan sebelum liga dimulai. Atas kejadian ini, PSSI mengevaluasi terkait prosedur keamanan di stadion.

"Sampai koordinasi dengan komdis pasti kejadian ini akan menjadi evaluasi serius semua pihak karena PSSI sudah mengungkapkan regulasi sebelum pertandingan. Itu sudah kami komunikasikan kepada LIB, panpel soal prosedur. Sebelum dimulainya kompetisi kita melakukan workshop dengan panpel dan klub kami telah menyampaikan hal tersebut. Tapi kondisi semalam tentu kita menyesalkan kejadian tersebut. Namun demikian, kita sekali lagi menunggu hasil investigasi," ungkap Yunus.

Baca juga: Presiden Minta PSSI Setop Sementara Liga 1

Yunus menjelaskan, Liga 1 sementara akan dihentikan selama sepekan. Sementara untuk Liga 2, Liga 3 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 tetap berlanjut.

"Liga 1 dihentikan sepekan untuk lainnya tetap jalan. Apakah nanti (penundaan Liga 1) diperpanjang itu akan melihat kondisi," imbuh Yunus.

"Kualifikasi Piala Asia (U-17) tetap dilanjutkan, kawan-kawan peserta sempat menanyakan ke kami (insiden Kanjuruhan dan kelanjutan kualifikasi Piala Asia U-17). Kami lanjutkan karena rujukan tidak ada rivalitas (suporter) di sana," lanjutnya.

Koordinator Save Our Soccer Akmal Maharli menjelaskan insiden ini harusnya bisa dicegah apabila pihak panpel memahami regulasi keamanan pertandingan. Akmal menjelaskan penggunaan gas air mata oleh kepolisian dalam penanganan suporter melanggar regulasi FIFA yang tertuang dalam pasal 19 terkait Stadium Safety and Security Regulations.

"Pasal 19 poin b disebutkan gas air mata dan senjata tidak bisa masuk stadion. Ini adalah blunder fatal panpel dan kepolisian. Panpel harusnya bisa berkoordinasi dengan polisi ini ada protokol khusus di dalam stadion. Polisi jangan samakan dengan pengendalian massa saat demonstrasi," kata Akmal saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (2/10).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya