Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KARIM Benzema hanya bisa menjadi pentonton ketika rekan-rekannya membela tim nasional Prancis di ajang Euro 2016.
'Negeri Menara Eiffel' itu menjadi tuan rumah selebrasi pesta sepak bola terbesar se-Eropa.
Namun, April lalu, striker Real Madrid itu justru terdepak dari jajaran 23 pemain inti Les Bleus.
Itu semua bersinggungan dengan keterlibatan penyerang andalan Los Blancos tersebut dalam skandal pemerasan menyangkut video porno terhadap rekan setimnya, Mathieu Velbuena.
Benzema pun menyalahkan pelatihnya atas hal itu dan menganggap ada tekanan yang berbau rasialisme di Prancis yang membuat Deschamps mengeluarkannya dari tim.
Namun, mantan pemain timnas Prancis, Marcel Desailly, mengatakan Benzema hanya mencari kambing hitam atas kesalahannya itu.
"Terlalu berlebihan bagi Prancis untuk membawa pemain yang kapan saja bisa membawa masalah, tidak merujuk hanya pada dia, tapi media juga akan menggunakan gerak-gerik Benzema dan mengaitkannya pada hal-hal yang terjadi pada tim," ujar pria yang pernah membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 tersebut.
Pendapat berbeda dilayangkan mantan pemain Prancis lainnya, Eric Cantona.
Rekan setim pelatih Prancis Didier Deschamps pada era 1980-1990-an tersebut mengklaim dikeluarkannya Benzema dan Hatem Ben Arfa dari skuat memang mengandung motif rasial.
Akan tetapi, tuduhan itu disangkal pemain belakang Prancis, Bacary Sagna.
"Tidak ada rasialisme dalam tim ini," ujar Sagna.
Keputusan Deschamps untuk meninggalkan pemain yang berpotensi memicu masalah merupakan pembelajaran yang diambilnya seusai Piala Dunia 2010.
Kala itu, Raymond Domenech memulangkan striker Nicholas Anelka karena dianggap berkata kasar kepada dirinya.
Alih-alih kembali kondusif, situasi malah makin rumit.
Sejumlah pemain malah melakukan mogok latihan sebagai bentuk solidaritas kepada Anelka.
Kejadian itu pun berimbas pada tersingkirnya Prancis di fase grup, plus pulang dengan tidak terhormat. (AFP/Rul/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved