Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Di fase kualifikasi, Austria mengumpulkan 28 poin, hasil dari sekali imbang dan sembilan kemenangan beruntun.
setelah bertahun-tahun tidak ada perkembangan signifikan di kancah internasional, tim nasional Austria kini kembali ke Eropa. Keikutsertaan di Euro 2016 itu merupakan yang kedua setelah pada 2008 lalu, Das Team julukan Austria hanya sebagai tuan rumah yang langsung terjungkal di fase grup.
Tahun ini, mereka tak akan dipandang hanya sebagai tim penggembira berkat kemajuan pesat yang ditunjukkan skuat asuhan Marcel Koller itu. Pada babak kualifikasi lalu, Austria menduduki puncak klasemen Grup G dengan 28 poin, mengungguli Swedia dan Rusia.
Hasil itu bahkan membuat mereka memperoleh poin tertinggi kedua di bawah Inggris. Tak pernah kalah di fase kualifikasi menjadi modal berharga, apalagi sembilan di antaranya merupakan kemenangan beruntun, diikuti hasil imbang 1-1 dengan Swedia di laga perdana. Meski demikian, lawan-lawan Austria di Piala Eropa 2016 tidaklah mudah. Tergabung Grup F, Christian Fuchs dkk sudah ditunggu tiga pesaing mereka, yaitu Portugal, Islandia, dan Hongaria.
Dua nama terakhir mungkin tidak terlalu menjadi beban karena keduanya masih di level yang sama dengan Das Team. Islandia ialah tim debutan di Piala Eropa, sedangkan Hongaria juga baru mencicipi lagi turnamen se-'Benua Biru' itu sejak 1972 silam.
Lawan terberat yang akan menjadi momok bagi Austria ialah Portugal yang memiliki lebih banyak jam terbang di Euro. Apalagi, mereka memiliki mesin pencetak gol, Cristiano Ronaldo, plus barisan penyokong yang sama bahayanya, semisal Nani, Eder, dan Ricardo Quaresma.
Strategi khusus
Koller pun sudah menciptakan strategi khusus untuk menghadapi tim-tim papan atas Eropa, tak terkecuali para individu tangguh seperti Ronaldo.
Hal pertama yang harus dilakukan ialah mengukuhkan lini belakang, kemudian pintar memanfaatkan peluang sekecil apa pun. "Saya sering menunjukkan kepada tim-tim yang lebih kecil bahwa harus ada pertahanan yang bagus, memiliki keberanian, dan keberuntungan saat tim-tim papan atas itu melewatkan kesempatan yang ada," ujar pelatih berdarah Swis tersebut.
"Cristiano Ronaldo bermain dengan cepat, menggiring bola, kemudian mencetak skor. Bermain sendirian tidak akan bisa menghentikannya, tapi itu akan berbeda jika kita menghentikannya sebagai tim," lanjutnya.
Meski baru akan tampil untuk kedua kalinya di pentas Eropa, Austria sudah 7 kali mencicipi Pala Dunia, yakni pada 1934, 1954, 1958, 1978, 1982, 1990, dan 1998. Posisi terbaik didapat pada Piala Dunia 1954, saat Das Team ada di posisi tiga. (AFP/AP/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved