Bibit Baru Tim Elite Eropa

Satria Sakti Utama
07/6/2016 04:30
Bibit Baru Tim Elite Eropa
(AFP/TERJEPEDERSEN)

FINIS di posisi kedua kualifikasi Grup A Euro 2016 sudah cukup membuat Islandia mencicipi turnamen di Prancis, Juni ini.

Dengan populasi sekitar 330 ribu orang, Islandia merupakan negara terkecil yang pernah berlaga di pentas Piala Eropa.

Dari sisi rekam jejak, pasukan Strakarnir okkar--julukan Islandia--belum pernah sekali pun mencicipi kompetisi level tertinggi di dunia.

Prestasi mereka hanya mentok di babak kualifikasi.

Akan tetapi, kegamangan Islandia mulai memudar dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan diawali pembangunan fasilitas sepak bola indoor guna mengakali iklim di negara mereka yang selalu dingin, revolusi dunia sepak bola di negara itu pun mulai menggeliat.

Sepak bola di Islandia juga semakin bertambah maju dengan adanya kebijakan mengarahkan para pemain muda berbakat untuk berkarier di luar negeri dan mengikuti kompetisi yang lebih kompetitif.

Kunci lainnya ialah adanya program peningkatan kualitas pelatih yang dimulai sejak 2002 sampai akhir 2013.

Hasilnya, sampai saat ini Islandia telah memiliki 560 pelatih berlisensi UEFA A dan 165 pelatih berlisensi UEFA B.

Jumlah itu cukup banyak untuk negara yang hanya memiliki total penduduk 330 ribu orang.

"Kedengarannya tak banyak, tapi angka itu secara per kapita di atas Spanyol atau Jerman," kata Heimir Hallgrimsson, rekan Lars Lagerback di kursi kepelatih timnas Islandia.

Berbuah manis

Berkat program berjenjang itu, Islandia kini sudah mulai menuai hasil manis.

Mereka nyaris saja lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 andai tidak ditumbangkan Kroasia di babak play-off.

Namun, kejutan terus berlanjut di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 Prancis tahun lalu.

Dengan tergabung di Grup A bersama pesaing yang lebih mapan, seperti Belanda, Republik Ceko, dan Turki, Gylfi Sigurdsson dkk sukses meredam dominasi lawan dan mengamankan posisi runner-up untuk meraih satu tiket menuju Prancis sekaligus lolos dengan status tim debutan.

Belanda yang tim unggulan pun digasak dalam dua sesi pertemuan kedua tim kala itu.

"Dulu, target kami saat melawan tim kuat hanya berusaha mencapai hasil 0-0. Tapi di bawah pimpinan Lagerback dan (mitra pelatih) Heimir Hallgrimsson, kami selalu berupaya memenangi pertandingan tanpa peduli siapa lawan kami," ujar jurnalis top Islandia, Tomas Thor Thordarson. (ESPN/Telegraph/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya