Terpacu Raihan 10 Tahun Silam

Satria Sakti Utama
20/5/2016 06:10
Terpacu Raihan 10 Tahun Silam
(AP)

BARU merdeka sebagai negara pada 1991 dan bergabung dengan FIFA setahun berikutnya membuat tim nasional (timnas) Ukraina terbilang masih berusia seumur jagung untuk urusan sepak bola.

Dari sisi raihan prestasi, tidak ada satu pun prestasi yang telah dicatatkan tim 'Kuning Biru'--julukan timnas Ukraina--di ajang internasional.

Terlebih kiprah di Piala Eropa sampai saat ini terbilang minim.

Ukraina baru sekali mengecap kompetisi tertinggi antar-negara di Eropa tersebut saat ditunjuk sebagai tuan rumah bersama dengan Polandia pada 2012.

Akan tetapi, status tuan rumah penggembira harus disematkan ke pundak Andriy Shevchenko dan kolega saat itu setelah tersingkir di fase grup.

Ukraina pun kalah bersaing dari tim yang lebih mapan, yakni Prancis dan Inggris, di penyisihan Grup D.

Meskipun demikian, tim yang kini dipimpin Mykhaylo Fomenko termotivasi oleh raihan 10 tahun lalu.

Lolos putaran final Piala Dunia 2006 sebagai tim debutan, Ukraina sukses membuat kejutan besar.

Andriy Shevchenko dan kawan-kawan berhasil melaju hingga perempat final sebelum akhirnya terhenti di tangan Italia yang akhirnya menjadi tim juara dunia.

Kini, Fomenko dipercaya akan tetap mengandalkan bakat-bakat terbaiknya seperti Andriy Yarmolenko dan Yevhen Konoplyanka untuk berbicara banyak di Prancis nanti.

Bahkan untuk tim sekaliber timnas Spanyol, Ukraina bukan menjadi lawan yang mudah.

"Kami datang ke tempat yang sulit untuk melawan tim kuat yang membutuhkan kemenangan. Jadi ini kemenangan yang baik," ujar kiper timnas Spanyol David de Gea yang harus jatuh bangun melakukan penyelamatan saat menang tipis 1-0 atas Ukraina pada babak kualifikasi Euro 2016.

Sementara itu, Fomenko memuji anak asuhnya yang akhirnya memastikan tiket menuju Prancis.

Ia menyebut Andriy Yarmolenko dan kawan-kawan pantas lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 karena kerja keras.

Jalan Ukraina meraih kesempatan tampil di pentas Eropa untuk kedua kalinya terbilang sulit.

Hanya finis sebagai peringkat ketiga Grup C, negara yang beribu kota di Kiev tersebut harus berjibaku lewat play-off.

Ukraina mengalahkan Slovenia dengan agregat 3-1 pada November 2015 lalu.

Kembalinya Sheva

Motivasi timnas Ukraina di Euro 2016 dipastikan akan berlipat ganda setelah kembalinya bintang sekaligus mantan kapten Andriy Shevchenko ke dalam tim.

Sheva--sapaan Shevchenko-- kini diplot sebagai asisten pelatih menggantikan Oleksandr Zavarov yang kontraknya tidak diperpanjang.

Kehadiran Sheva tentu memberikan warna baru bagi Zhovto-Blakytni--julukan timnas Ukraina.

Pengalaman eks bintang AC Milan itu dipercaya akan ditularkan kepada seluruh pemain sehingga lebih matang.

Terlebih lini depan Ukraina belum cukup tajam.

"Setelah nyaris empat tahun berlibur, saya kembali ke dunia sepak bola sebagai seorang pelatih. Saya pernah bekerja bersama pelatih-pelatih hebat seperti Valeriy Lobanovskyi, Carlo Ancelotti, Jose Mourinho, dan telah mendapatkan banyak pengalaman," tutur Sheva. (Berbagai sumber/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya