Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETELAH PSM Makassar dan Barito Putera merapat ke Kelompok 85, kini giliran Pusamania Borneo FC (PBFC) dan Persma 1960 yang melakukan hal serupa. Keduanya resmi mendukung PSSI untuk melakukan reformasi total melalui kongres luar biasa (KLB).
Masuknya PBFC ke Kelompok 85 sebetulnya di luar prediksi. Klub Samarinda tersebut pernah bergabung dengan tim pimpinan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar tersebut, tetapi keluar karena mengakui kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti.
Mereka bahkan secara resmi mengajukan surat pengunduran diri dari Kelompok 85. Surat tersebut dikabarkan juga sudah ditembuskan kepada PSSI melalui Komite Eksekutif (Exco), juga kepada FIFA, AFC, dan para pemegang suara di PSSI.
Dalam surat bernomor 022/SK/PBFC/V/2016 itu, ada empat catatan yang membuat PBFC mundur.
Salah satunya ialah karena kepengurusan PSSI periode 2015-2019 yang terpilih di kongres Surabaya tersebut diakui secara sah oleh AFC dan FIFA.
‘Alhamdulillah, sesuai dengan rencana dan komunikasi intens para voter hingga Selasa, 17 Mei 2016, telah dirilis 91 surat permohonan KLB dari para voter yang ditujukan ke Exco PSSI’, tulis rilis dari Sekretariat Tim 85.
‘Diharapkan agar para anggota Exco mengedepankan dan menjadwalkan KLB ini sesuai dengan statuta, yang mana para anggota Exco merupakan pengemban amanah dari para voter yang berjumlah 107 voter’, tambah rilis itu.
Kelompok 85 juga menegaskan, hingga kini, jumlah tim Indonesia Super League yang telah merapat sebanyak 15 klub. Sementara itu, klub Divisi Utama terdiri atas 14 klub, Divisi Satu 13 klub, Liga Nusantara 19 klub, 2 asosiasi, serta 18 pengprov.
Bentuk tim verifikasi
Meski desakan untuk melakukan KLB menguat, PSSI tidak langsung meluluskan niat para voter tersebut. Mereka terlebih dahulu akan memverifikasi keabsahan para penuntut KLB tersebut melalui tim independen.
Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan menyatakan pihaknya menunjuk tiga orang untuk bergabung dalam tim verifikasi. Mereka ialah dua anggota Komite Eksekutif, yakni Wakil Ketua Umum PSSI Erwin D Budiawan dan Toni Aprilani, serta Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim.
“Kami menunjuk Erwin dan Toni bersama sekjen untuk segera merespons, memverifikasi dengan baik, sekaligus mempelajarinya sehingga tahapan-tahapannya nantinya harus sesuai,” ujar Hinca di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Politikus Partai Demokrat itu beralasan PSSI mempunyai tenggat tiga bulan untuk mempersiapkan KLB, termasuk memverifikasi alasan permintaan digelarnya KLB oleh para voter.
“Jika ada permintaan KLB, tenggatnya ialah tiga bulan. Dimulai dengan verifikasi, siapa voter-nya, lalu membentuk komite pemilihan, banding pemilihan, ada calon-calon yang diajukan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Hinca berkilah sebetulnya tidak ada alasan bagi para voter untuk meminta KLB digelar. Hal itu disebabkan PSSI baru saja bekerja setelah pembekuan dicairkan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta sanksi dicabut FIFA.
Sebelumnya, Kelompok 85 beralasan sejak PSSI dipimpin La Nyalla tahun lalu, organisasi itu belum menunjukkan kerja nyata. Kompetisi yang digadang-gadang sebagai roda organisasi juga tidak berjalan. Akan tetapi, Hinca menolak anggapan tersebut.
“Mereka bilang KLB karena PSSI tidak bekerja. Kami jawab, tidak bekerja karena apa? Kami belum bekerja tapi sudah dibekukan kok,” kilahnya. (R-4)
satria@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved